Dark/Light Mode

PDIP: Rencana Pemindahan Ibu Kota Perkuat Posisi Geopolitik Indonesia Bangun Poros Maritim Dunia

Senin, 29 April 2019 18:31 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia memerlukan kajian yang menyeluruh terhadap fungsinya sebagai Ibu Kota Negara. 

PDIP menanggapi positif terhadap kebijakan baru Presiden Jokowi, yang mematangkan rencana pentingnya membentuk pusat pemerintahan negara Indonesia, memindahkan Ibukota negara, dan menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia.

"Apa yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan menggelar Rapat Kabinet Terbatas, membahas rencana Ibu Kota yang baru sangat menarik. Namanya rencana, implementasinya tentu memperhatikan banyak aspek. Salah satunya adalah posisi geopolitik Indonesia, yang begitu strategis dan menjadi titik temu. Bahkan, persenyawaan peradaban antar bangsa di seluruh penjuru dunia," jelas Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima RMcoid, Senin (29/4).

Baca juga : Kepala Bappenas Dorong Ibu Kota Yang Indonesiasentris

Kebutuhan pemindahan Ibu Kota tersebut juga mempertimbangkan arah masa depan Indonesia. Apalagi, di tahun 2030  Indonesia diprediksi menjadi kekuatan perekonomian keempat di dunia.

"Jakarta tentu saja tetap berperan sentral dan strategis. Apalagi, sebagai pusat kekuatan perekonomian Indonesia. Bisa dipastikan, ke depannya, Jakarta akan jauh lebih banyak ruang hijau. Tata kotanya akan semakin asri dan menawan, karena kantor-kantor pemerintahan negara pun akan menyesuaikan dengan ibu kota baru tersebut," papar Hasto.

PDIP akan memberikan kontribusi terhadap kebijakan strategis tersebut. "Pada tahun 1957, Bung Karno telah meletakkan master plan dengan menjadikan Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai Ibu Kota Indonesia. Posisinya yang strategis, bahkan telah ditarik garis imajiner, yang menjadikan Kaliamantan Tengah benar-benar sebagai sentralnya Indonesia dan dunia," terang Hasto.

Baca juga : Ini 3 Alternatif Pemindahan Ibu Kota Versi Kepala Bappenas

"Gagasan besar Bung Karno ini tentunya diintegrasikan dengan komitmen menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tambahnya.

Atas dasar hal tersebut,  PDIP akan memberikan kajian khusus secara geopolitik, kebudayaan, sosiologis, serta tata ruang yang menggambarkan hebatnya Ibu Kota Indonesia yang baru tersebut. Yang menampilkan seluruh watak, jati diri, dan sejarah panjang Indonesia.

Hasti menegaskan, dengan rencana pemindahan Ibu Kota ini, Presiden Jokowi telah bergerak cepat dan memulai langkah strategis Indonesia Maju. "Mari berpacu ke depan. Rakyat sudah menentukan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilu. Saatnya berpikir dan berpandangan maju," tandas Hasto. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.