Dark/Light Mode

Bekali Anak Muda Dengan Pendidikan Karakter

Jokowi Optimistis 2045 Indonesia Jadi Negara Besar

Selasa, 5 Maret 2019 06:44 WIB
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan SMA Taruna Nusantara, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/3). (Foto : twitter@jokowi)
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan SMA Taruna Nusantara, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/3). (Foto : twitter@jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak khawatir pengaruh budaya asing di Indonesia. Dia yakin, anak muda di Indonesia takkan terpengaruh karena telah dibekali pendidikan karakter dan budi pekerti.

"Saya yakin kita memiliki kekuatan yang baik dari infiltrasi budaya-budaya asing. Karena juga kekuatan ideologi kita Pancasila sangat memengaruhi sehingga betul-betul sulit ditembus oleh budaya luar,” kata Jokowi saat menerima kunjungan SMA Taruna Nusantara, di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Mantan Walikota Solo itu tak melarang siswa dan anak muda melihat budaya maupun musik negara lain, seperti K-Pop yang berasal dari Korea. Namun, ia mengingatkan, Indonesia memiliki musik yang tak kalah bagus seperti keroncong dan dangdut. “Kita kan juga punya musik yang lebih bagus, keroncong kita punya, dangdut kita punya, lagu-lagu daerah dari seluruh penjuru Tanah Air kita miliki,” katanya. "Kalau mau nonton silakan, untuk pembanding. Mau lihat silakan sebagai komparasi, enggak ada masalah,” sambung Jokowi.

Baca juga : Syamsuar : Jokowi Berpesan Jangan Ada Kebakaran Hutan

Dia menuturkan, kita harus memiliki keyakinan bahwa negara ini akan menjadi negara besar, negara yang kuat ekonominya, karena dari hitung-hitungan baik dari McKinsey Global Institute, Bank Dunia, Bappenas pada 2040, 2045 Indonesia akan menjadi negara ekonomi kuat 4 besar, masuk kelompok 4 besar terbesar di dunia.

Artinya, lanjut Presiden, ini nanti adalah para siswa yang akan memetik hasil perjuangan- perjuangan para pendahulu kita, nanti umur-umur 37-40, saat mereka sudah memegang kunci- kunci di semua lini, di semua bidang yang ada, semua sektor yang ada. “Saat itulah negara kita bisa menjadi 3 besar atau 4 besar ekonomi terkuat di dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada Siswa/i untuk siap menghadapi perubahan dalam arus revolusi industri 4.0. Para siswa harus bisa beradaptasi dengan perubahan dunia global dan mulai masuk ke Indonesia. Istilah revolusi 4.0 identik dengan perubahan teknologi.

Baca juga : Awali 2019, KBRI Beijing Promosikan Makanan & Minuman Indonesia Di Harbin

Revolusi 4.0 mengaburkan batas antara bidang fisik, digital dan biologis. Sederhananya, revolusi industri keempat akan mengacu pada bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), kendaraan otonom, dan internet saling memengaruhi kehidupan manusia.

Jokowi mengatakan para siswa juga harus mulai belajar dengan sistem pemerintahan yang mulai berbasis teknologi, seperti e-government, e-planning, e-budgeting, hingga e- procurement. “Anak-anak harus siap mengenai ini, siswa harus siap mengenai ini,” paparnya.

Setiap sekolah juga diminta harus melakukan perubah- an dan berani mengubah rutinitas yang dianggap sudah tertinggal. Menurut Jokowi, kualitas dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus ditingkatkan guna menghadapi perubahan dunia, terutama teknologi yang begitu cepat.

Baca juga : Jokowi: Jangan Ada Mark Up

“Dengan adanya perubahan- perubahan itu perlu segera belajar. Kita harus ngerti, kita harus tahu. Karena kalau tidak, kita hanya belajar rutinitas padahal perubahan di luar, ditinggal kita. Sepandai apapun ditinggal kita. ini harus kita ngerti, paham,” jelasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.