Dark/Light Mode

Puan Masih Mandek

PDIP Tak Patah Arang

Kamis, 5 Agustus 2021 07:20 WIB
Ketua DPR, Puan Maharani. (Foto: Dok. DPR RI)
Ketua DPR, Puan Maharani. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Basarah juga meyakini elektabilitas Puan akan lebih tinggi jika dilaksanakan pada September 2021. Menurutnya, popularitas Puan sebagai Ketua DPR juga akan semakin tinggi pada bulan itu.

“Lagi pula belum ada deklarasi Mbak Puan untuk maju sebagai capres atau cawapres. Selama ini, memang Mbak Puan fokus pada tugas kenegaraannya sebagai Ketua DPR,” ucapnya.

Baca juga : Demokrat-PDIP Panas Lagi

Menurut dia, Puan juga selalu taat asas pada aturan partai. Selama belum ada keputusan resmi calon presiden/wakil presiden untuk Pilpres 2024 yang akan diusung oleh partai, maka tidak boleh ada seorang kader partai pun yang boleh melanggar aturan partai tersebut.

Lalu bagaimana peneropongan para pengamat soal Puan? Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio tidak kaget jika elektabilitas Puan masih mejen. Menurutnya, hal itu dikarenakan Puan masih berada di bawah bayang-bayang Mega. Apalagi sampai saat ini belum ada keputusan siapa yang dicalonkan PDIP untuk Pilpres mendatang.

Baca juga : Calon Paskibraka Gagal Diklat, BPIP Prihatin

Beda halnya jika partai belambang banteng itu sudah punya pilihan. “Kelak, saat PDIP sudah menentukan capresnya dan PDIP kompak, maka elektabilitas Puan dapat melonjak sekitar 19 persen. Mendekati elektabilitas PDI Perjuangan,” ulas pendiri lembaga survei KedaiKopi ini.

Kata Hendri, baliho memang bukan perangkat untuk mendongkrak elektabilitas. Melainkan sebatas peningkat popularitas. Hasil survei KedaiKopi pun, penggunaan baliho termasuk salah satu yang paling efektif dalam meningkatkan popularitas.

Baca juga : Pembatasan Datang, Istri Malah Senang

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno juga menilai, efektivitas menjamurnya baliho Puan di sejumlah daerah akan terlihat setidaknya enam bulan ke depan. Karena strategi ini masih menjadi sarana yang dianggap efektif untuk memperkenalkan figur kepada publik. Dan publik juga masih menyukai cara ini.

Hanya saja, Adi melihat pemasangan baliho Puan tidak serta merta dilakukan dengan niat spontan. Karena justru terlihat sebagai bagian untuk mengerek populatiras Puan. “Kalau partisipasi kesadaran ya nggak gitu dong. Kan bisa suka-suka yang bikin. Foto oke lah bisa Puan. Tapi tagline-nya bisa beda-beda,” pungkas Adi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.