Dark/Light Mode

Mau Bunuh 4 Tokoh Nasional dan Pimpinan Lembaga Survei

Perusuh 22 Mei 2019 Lebih Gila Dari Teroris

Selasa, 28 Mei 2019 06:34 WIB
Demonstran terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu  (22/5) malam. Unjuk rasa dilakukan pasca penetapan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)
Demonstran terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Unjuk rasa dilakukan pasca penetapan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Selain 4 tokoh nasional, pada bulan itu juga, ada perintah lain untuk membunuh seorang pimpinan lembaga survei. Perintah disampaikan melalui AZ untuk IR. AZ sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut. “IR sudah mendapat lima juta,” ungkapnya. Sementara HK sendiri dengan membawa revolver Taurus kaliber 38 beserta tim ikut dalam aksi 21 Mei. Dia bercampur dengan massa aksi untuk menjalankan aksinya.

Hari itu juga, HK ditangkap di lobi Hotel Megaria, AZ dicokok di Terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta, sementara IR di Jl. KPBD, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tiga lainnya ditangkap pada Jumat (24/5). TJ dicokok di parkiran Indomaret Sentul, AD di Jl. Swasembada Jakarta Utara, sementara AF di daerah Rajawali, Pancoran Mas, Jakarta Selatan.

Baca juga : Inilah 40 Lembaga Survei Penghitung Quick Count Pemilu 2019

Iqbal menyebut, tak tertutup kemungkinan masih ada penumpang-penumpang gelap lainnya dalam kasus ini. Dia membantah ada rekayasa soal aksi 22 Mei itu, demi menutupi adanya korban aksi yang meninggal karena tertembak. Bukan tak mungkin, peluru tajam yang membuat peserta aksi meregang nyawa berasal dari penumpang gelap ini. “Sutradara secanggih Hollywood pun tidak akan bisa merekayasa ini,” seloroh Iqbal.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto meyakini, dalang perencanaan pembunuhan itu merupakan pemodal besar. “Siapa yang berada di belakang, yang tentu saja punya kekuatan modal yang cukup besar. Mereka yang punya kekuatan uang, kalau kita lihat juga tidak terlepas dari mereka-mereka yang belum mendapatkan fasilitas dari rezim yang berkuasa selama 32 tahun,” ujarnya.

Baca juga : Kurang Valid, Politisi PAN Ragukan Data Milik BPN

Dia meminta kepolisian segera mengungkap dalangnya. Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha meminta kepolisian mengungkap nama keempat tokoh yang jadi target rencana pembunuhan itu. “Saya berharap Komisi Informasi Pusat ikut terlibat dan mengungkap 4 orang tokoh nasional yang dimaksud,” ujarnya saat dikontak, semalam.

Pengamat Terorisme dari UIN Jakarta Zaki Mubarok juga meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. “Jangan sampai pernyataan itu nantinya hilang begitu saja. Keras di depan, tapi melempem di belakang. Semua itu harus ditindak lanjuti,” tegasnya.

Baca juga : Makar, Kivlan Zen Jadi Tersangka

Di jagad Twitter, rencana menghabisi 4 tokoh membuat netizen bergidik ngeri. “Gila, rencana gila, lebih gila dari teroris,” cuit @AlsNugrahaa. Akun @givzas menyebut, ini sudah berbau kudeta. “Mau bunuh tokoh-tokoh nasional? Ini sih cara- cara kudeta,” tulisnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.