Dark/Light Mode

Indonesia Sudah On The Track

Luhut: Tak Usah Bicara Perubahan

Kamis, 15 Juni 2023 08:32 WIB
Kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram Luhut)
Kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram Luhut)

RM.id  Rakyat Merdeka - Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan narasi perubahan yang digembor-gemborkan koalisi pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Kata Menko Kemaritiman dan Investasi ini, Indonesia sudah on the track. Jadi, tak usah bicara perubahan.

Pengertian on the track yang dimaksud Luhut adalah optimalisasi modal yang dimiliki Indonesia. Mulai dari bonus demografi, kekayaan alam, digitalisasi, hingga hilirisasi industri.

"Pattern (pola) untuk menjadi negara high income country sudah ketemu. Jadi, bisalah itu kita lakukan untuk membuat Indonesia hebat," kata Luhut, dalam acara Jakarta Geopolitical Forum ke-7, kemarin.

Karena itu, salah satu orang kepercayaan Presiden Jokowi ini berharap, siapa pun Presiden Indonesia yang baru nanti, tidak melakukan perubahan. Justru harus merawat dan meningkatkannya. Sehingga cita-cita Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju bisa tercapai. Sekalipun langkah tersebut membutuhkan fokus dan ketekunan.

Baca juga : Tekad Leo/Daniel Selalu Maksimal

Luhut memang tidak menyebut langsung nama Anies dan koalisinya. Namun, kata-katanya jelas menjurus ke Anies parpol-parpol pendukungnya yang membuat Koalisi Perubahan.

"Tidak usah bicara perubahan lah. Bagaimana menyempurnakan, mempercepat proses ini, supaya generasi kalian juga bisa nanti melihat itu,” sindirnya.

Luhut menegaskan, usaha untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju butuh fokus. Jargon perubahan justru bisa membuat hal-hal yang sudah dilakukan selama ini menjadi tidak ada artinya. “Kalau tidak kita fokus pada pekerjaan ini, belok-belok, nanti tidak jalan," ucapnya.

Mendengar pernyataan Luhut ini, Koalisi Perubahan, yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS, buka suara. Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, ucapan Luhut hanya angan-angan. "Kalau Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang bicara seperti ini, barulah kami bisa percaya," kata pria yang akrab disapa Zakiy ini, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : MK Tidak Akan Bikin Heboh

Dia bilang, di era pemerintahan SBY, pendapatan per kapita masyarakat meningkat tiga kali lipat. Dari 1.100 dolar AS pada 2004 menjadi 3.500 di 2014. "Prestasinya jelas dan terukur,” klaimnya.

Dia lalu menyerang balik Luhut. Dia menyebut, klaim pembangunan on the track yang dinyatakan Luhut adalah narasi usang. “Tidak perlu buat narasi-narasi usang pembelaan dan klaim-klaim sudah menemukan pola ini itu," serangnya.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri ikut membantah pernyataan Luhut. Kata dia, perubahan ke arah yang lebih baik merupakan keinginan rakyat Indonesia. Baik rakyat yang merasa puas maupun tidak puas terhadap kinerja Pemerintah. 

"Intinya, yang sudah baik dilakukan oleh pemerintahan sekarang pastinya akan diteruskan. Yang kurang baik akan dibikin lebih baik," ucap Mabruri.

Baca juga : KOI Yakin Indonesia Bakal Cetak Sejarah

Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menganggap wajar jika Luhut berpesan kepada presiden selanjutnya untuk meneruskan program Jokowi. Sebab orang di pemerintahan, Luhut ingin kinerja kabinet saat ini diteruskan.

"Siapa pun yang ada di pemerintahan tentu menginginkan kebijakannya dilanjutkan," ucap Saidiman, kemarin.

Menurutnya. siapa pun yang menjabat di pemerintahan sekarang tidak akan menghendaki kelompok politik yang berkuasa ke depan mengubah sesuatu yang saat ini dianggap baik. Sebab, perubahan sama saja dengan menghilangkan legacy.

"Ini semua pertarungan politik biasa. Tidak ada yang aneh," pungkas dia.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.