Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Parpol, Capres-Cawapres Dan Caleg Kudu Waspada
Hoaks Pemilu Paling Banyak Bentuk Video
Senin, 30 Oktober 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Hoaks pemilu makin merajalela. Peserta Pemilu 2024, baik parpol, capres-cawapres maupun calon legislatif (caleg) perlu memerangi hoaks maupun ujaran kebencian yang beredar di tengah masyarakat.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Amalia Salabi mengatakan, peran peserta pemilu dalam memerangi hoaks dan ujaran kebencian, belum terlihat. Padahal, saat ini hoaks seputar politik sudah makin marak.
“Peran mereka belum terlihat, tetapi setiap pasangan calon dalam kampanye-kampanye mengajak untuk berkampanye dengan bersih,” ujarnya, Minggu (29/10/2023).
Baca juga : Semoga KPU Jadi Wasit Kompetisi Yang Sehat
Menurutnya, setiap pasangan calon presiden dalam kampanyenya perlu mengajak masyarakat dan konstituennya untuk berkampanye dengan bersih. Yakni tidak menyebar hoaks dan ujaran kebencian berbasis identitas.
“Hoaks dan ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024 telah banyak merajalela di media sosial,” katanya.
Amalia mengatakan, berdasarkan analisa Perludem, telah ditemukan 420 hoaks dalam platform TikTok dan Snack Video.
Baca juga : Soal Komposisi Capres-Cawapres, Sultan Najamudin Harap Indonesiasentris
Dia menjelaskan, data tersebut diperoleh dari Mafindo dan hasil pemantauan Perludem sendiri. Sebanyak 83,13 persen dari hasil analisis tersebut adalah hoaks seputar kontestasi pilpres.
Mayoritas hoaksnya, kata Amalia, berbentuk video dengan persentase 76,6 persen. Dan 16,2 persennya adalah hoaks yang mengambil atau mengedit tangkapan layar berita dari suatu media dengan judul yang diubah sesuka hati.
“Hoaks seperti ini paling banyak ditemukan di YouTube dengan persentase 41,9 persen. Disusul dengan platform digital lainnya, seperti Facebook, Twitter, TikTok hingga Snack Video,” tambah Amalia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya