Dark/Light Mode

Ikut Kontestasi Pilpres

Awas, Menteri Hilang Fokus Kerja Dan Abuse Of Power

Selasa, 31 Oktober 2023 06:45 WIB
Tangkapan layar Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati dalam diskusi daring seperti dipantau di Jakarta, Jumat (27/10/2023). (Foto: Antara)
Tangkapan layar Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati dalam diskusi daring seperti dipantau di Jakarta, Jumat (27/10/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkumpulan Untuk Pemilu Dan Demokrasi (Perludem) meminta menteri yang ikut pemilu mundur dari jabatannya. Keikutsertaan menteri di pemilu dianggap bisa mengganggu kinerja Pemerintah. Bahkan, bisa berpotensi terjadinya abuse of power.

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, mundurnya para menteri yang menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sangat penting.

Dia mengingatkan, menteri merupa­kan pembantu presiden yang harus kerja penuh waktu, bukan paruh waktu.

Baca juga : Prestasi Anies Baswedan Di Jakarta, Saat Jadi Menteri Hingga Level Internasional

“Karena kalau nanti lebih sibuk ngurusin pencalonan, ngurusin kampanye, jadi nggak maksimal membantu Pemerintahnya,” kata Ninis-sapaan Khoirunnisa Nur Agustyati di Jakarta, kemarin.

Ninis menuturkan, tahapan setelah pendaftaran dan penetapan calon, akan menjadi waktu krusial bagi para men­teri tersebut. Nantinya, ada kemungki­nan abuse of power.

“Memang nggak ada aturan yang harus mundur ya, aturannya cuma cuti. Tapi, sekarang yang jadi persoalan kan belum masuk masa kampanye. Jadi, waktu-waktu sekarang yang justru krusial,” ucapnya.

Baca juga : Genjot Produksi Padi, Plt Mentan Fokus Kendalikan Gempuran Hama

Dia pun mendorong Bawaslu melakukan antisipasi dan meningkatkan pengawasan terhadap para menteri dan pejabat yang ikut dalam kontestasi Pemilu 2024.

Kata dia, Bawaslu tidak bisa hanya menunggu masa kampanye dimulai baru bekerja, tetapi harus sudah mulai proaktif dari sekarang.

“Ini yang harus diantisipasi Bawaslu. Pengawasan nggak harus nunggu kampa­nye kaya sekarang. Kita tahulah Bawaslu kemarin beberapa hal nggak menindaklanjuti dengan alasan belum masa kampa­nye, belum ada calonnya. Nah, ini justru yang lebih krusial,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.