Dark/Light Mode

KISP Dukung KPU Gelar Debat Pilpres Dibikin Menggigit

Jumat, 1 Desember 2023 08:49 WIB
Tiga pasang Capres-Cawapres pamer nomor urut usai pengundian, di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 14/11 malam. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat Nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nomor 2, Ganjar Pranowo-Mahfud MD Nomor 3. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Tiga pasang Capres-Cawapres pamer nomor urut usai pengundian, di Gedung KPU, Jakarta, Selasa 14/11 malam. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat Nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nomor 2, Ganjar Pranowo-Mahfud MD Nomor 3. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) mendukung upaya KPU yang akan membuat format debat Capres-Cawapres lebih menggigit.

Menurut KISP, debat Capres-Cawapres di Pilpres-pilpres sebelumnya cenderung tidak menarik, dan lebih pada pemaparan, bukan perdebatan.

"Sebelum-sebelumnya itu formatnya terlalu kaku, tidak dialogis karena skemanya tidak mengarah ke perdebatan, tapi ke presentasi," kata Koordinator Umum KISP Moch Edward, Kamis (30/11/2023).

Baca juga : MAKI: Penahanan Firli Diperlukan Demi Kelancaran Proses Penyidikan

Untuk itu dia menyarankan KPU agar format debat benar-benar mengungkapkan kapasitas dan kualitas utuh masing-masing Capres dan Cawapres.

"Untuk 2024, dari sisi soal, tidak boleh dibocorkan. Artinya mereka hanya mendapatkan kisi-kisi, tapi tidak gambaran pertanyaan yang utuh," tambahnya.

Edward mengungkapkan seyogyanya debat juga memberi ruang pada masing-masing calon untuk berhadapan. Semisal Capres vs Capres dan Cawapres vs Cawapres.

Baca juga : KSPN Resmi Dukung Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024

"Iya yang penting berimbang saya pikir juga begitu," imbuhnya.

Selain itu, setiap calon juga harus memperdebatkan isu dalam durasi waktu yang cukup panjang.

"Kedua, formatnya lebih mengarah pada perdebatan isu atau memang diberikan waktu yang cukup panjang. Jadi tidak memaparkan, tapi memang masing-masing calon diberikan pertanyaan dan dijawab, tapi dengan durasi waktu yang panjang," papar dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.