Dark/Light Mode

KPU Optimis

Partisipasi Pemilih Lebih 81,8 Persen

Sabtu, 16 Desember 2023 06:45 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy’ari. (Foto: Antara)
Ketua KPU Hasyim Asy’ari. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) optimis partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mencapai lebih dari 81,8 persen. Apalagi, pada pemilu 2019 partisipasi sudah menyentuh di angka 81,69 persen.

“Kami masih optimis bisa sampai atau lebih 81, 8 persen. Di pemilu 2019 target pemilih 70,75 persen, tapi yang hadir bisa sampai 81,8 persen,” kata Ketua KPU Hasyim Asyari dalam keterangannya, Jumat (15/12/23).

Hasyim mengaku tidak terlalu me­mikirkan potensi golongan putih (golpot) pada pemilu 2019 dan tetap ada di Pemilu 2024. Dia mengaku lebih fokus untuk memikirkan bagaimana pemilih hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024.

Baca juga : KPU-Bawaslu Diminta Hadirkan Pemilu Luber-Jurdil

“Kalau orang tidak hadir memilih faktornya banyak, cocok dengan calon­nya atau tidak. Sementara, calon yang menyediakan bukan KPU, ada pihak lain yang menyediakan,” ujar Komisioner KPU dua periode ini.

Saat ini, kata Hasyim, tim kampanye masing-masing pasangan calon presiden (capres) dan calon anggota legislatif (caleg) sedang berusaha dengan berbagai macam cara untuk menyakinkan pemilih agar hadir dan memilih jagoannya.

Hasyim meminta semua pihak dan juga masyarakat agar menjaga hak suar­anya di setiap TPS. Sehingga, kata dia, kekhawatiran tentang kecurangan pemilu menjadi sirna. Sebab KPU tidak bisa bek­erja sendirian. Apalagi lanjut dia, semua proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS terbuka.

Baca juga : Penyelesaian Sengketa Pemilu Sudah Lebih Beradab

“Siapa saja boleh menyaksikan, boleh memfoto, boleh merekam, siapa saja bisa mendokumentasikan itu,” kata dia.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita mengajak masyarakat yang memiliki hak suara untuk ikut ber­partisipasi dalam menyalurkan hak suar­anya di TPS pada hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Dia mengatakan, partisipasi dan peran aktif masyarakat untuk memilih adalah cara konkret untuk ikut menyukseskan Pemilu 2024.

“Bila orang-orang baik tidak memilih, maka kemudian dikuasai oleh orang-orang yang bisa jadi bermaksud tidak baik dengan pemilu kita,” ujar Mita, Jumat (15/12/23).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.