Dark/Light Mode

Usai Didukung Ijtima Ulama Dan Tokoh Agama

Tim AMIN Heran, Politik Identitas Digoreng Lagi

Minggu, 17 Desember 2023 07:40 WIB
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan). (Foto: Antara)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Narasi politik identitas kembali ramai jelang Pilpres 2024. Apalagi, setelah pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), resmi didukung Ijtima Ulama, Ustaz Abdul Somad dan Riziq Shihab.

Juru Bicara Tim AMIN Abdul Rochim heran, isu ini kem­bali digoreng. Kata dia, apapun latar belakangnya, setiap warga negara punya hak memberikan dukungan. Termasuk tokoh-tokoh Ijtima Ulama.

Baca juga : Lawan Maroko, Iran Siap Bikin Kejutan Lagi

"Digoreng dan diangetin lagi, karena lawan panik dan sudah tidak lagi punya isu untuk men­jatuhkan AMIN yang semakin positif dalam survei," kata caleg DPR Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Dapil Surabaya-Sidoarjo ini.

Gorengan yang sengaja di­munculkan ini, tujuannya agar pemilih antipati kepada AMIN.

Baca juga : MPR dan Forhati Akan Gelar Talk Show Peran Politik Perempuan di 2024

"Gerbong lain mulai gelisah. Surveinya stagnan. Saya ya­kin, isu gorengan ini tak akan menggoyahkan pemilih, khusus­nya pemilih tradisional PKB," tegasnya.

Serupa, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid juga tak khawatir penandatanganan Pakta Integritas Ijtima Ulama dan berbagai dukungan dari to­koh agama berujung pada tergerusnya elektabilitas AMIN. Dia yakin, dagangan politik identitas tak akan laku.

Baca juga : Ganjar Dukung Optimalisasi Pelaksanaan UU Tentang Pondok Pesantren

"Politik identitasnya di mana? Tidak ada," kata Cak Udin-sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan.

Menurutnya, PKB terbuka ter­hadap kelompok manapun yang ingin memberikan dukungannya kepada AMIN. Yang penting, dukungan berbagai kelompok, khususnya Pakta Integritas Ijtima Ulama tidak menabrak dengan nilai-nilai ke-NU-an.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.