Dark/Light Mode

Terkait Transparansi Dana Kampanye, AMIN Dilaporkan Ke Bawaslu

Minggu, 24 Desember 2023 13:48 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap tak transparan soal dana kampanye.

Dana kampanye yang hanya Rp 1 miliar, dianggap kontras dengan kenyataan di lapangan.

Laporan ke Bawaslu dilayangkan kumpulan advokat dari Lingkar Nusantara (Lisan).

Ketua LISAN Hendarsam Marantoko mengatakan, pelaporan ke Bawaslu dilakukan pada Jumat (22/12/2023).

“Ketika pasangan AMIN hanya mencantumkan dana awal kampanye hanya Rp.1 miliar itu sangat janggal,” kata Hendarsam, Minggu (24/12/2023).

Dia menilai, angka itu tidak realistis jika dilihat dari aktivitas kampanye keduanya.

Baca juga : Lingkar Nusantara: Dana Awal Kampanye AMIN Rp 1 M di Luar Nurul

Jika dihitung dari biaya pesawat jet pribadi dan sewa kantor tim sukses di area Menteng saja, sudah memakan biaya yang cukup tinggi.

“Bila kita coba hitung secara kasar, biaya sewa kantor mewah di area elit, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke 38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya Rp 1 miliar?” tanya dia.

Adanya keraguan ini membuat Lisan melaporkan ke Bawaslu. Hendarsam menduga, pasangan AMIN memanipulasi data dana awal kampanye.

Hendarsam juga berkaca dari pengalaman Pilgub DKI 2017. Saat itu, kata dia, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar.

“Sulit dipahami bila dana kampanye untuk tingkat gubernur provinsi jauh lebih tinggi dari kontestasi tertinggi di Indonesia, yaitu pemilihan presiden dan wakilnya,” jelas Hendarsam

Namun, Hendarsam juga menjelaskan, bahwa dana besar saat 2017 lalu memang dana kampanye yang dihabiskan hingga final.

Baca juga : Gunakan Akronim AMIN di Kampanye, Anies Dilaporkan Ke Bareskrim Polri

Hendarsam menambahkan, tidak elok jika pasangan AMIN memanipulasi dana awal kampanye hanya untuk kepentingan pencitraan.

Seolah, kata dia, pasangan AMIN hanya menggunakan dana yang kecil dań banyak didukung dari dana partisipasi para pendukungnya.

“Kalau dari awal saja sudah tidak transparan, bagaimana nanti ketika sudah menjabat sebagai presiden. Mari kita cermati sama-sama, agar bangsa ini kelak akan dipimpin oleh seseorang yang berintegritas tinggi dan tidak manipulatif terhadap bangsanya sendiri,” tandas Hendarsam.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merilis dana awal kampanye untuk capres-cawapres yang berkontestasi.

Anies-Muhaimin menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dengan dana awal kampanye yang paling sedikit, yaitu hanya Rp 1 miliar.

Jumlah ini berbeda jauh dengan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mencapai Rp 31,4 miliar.

Baca juga : Pentingnya Peran Parpol Dalam Sosialisasi Program Kampanye Sehat Di Pemilu 2024

Sementara pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berada di urutan kedua dengan dana kampanye Rp 23,3 miliar.

Anies Baswedan mengatakan, banyak bantuan iuran dari gerakan rakyat untuk membantu kampanyenya.

Menurut Anies, itulah yang menjadi alasan kampanyenya di daerah selalu ramai dan dipenuhi alat peraga kampanye secara swadaya.

"Mudah-mudahan (dana kampanye bisa bertambah), ini memang di mana-mana teman-teman bergerak patungan. Patungan betul-betul, iuran di mana-mana jadi inilah gerakan rakyat," ujar Anies saat ditemui dalam acara Safari Natal, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023) malam.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.