Dark/Light Mode

Terjerat Karena Ketiban Sial

Kamis, 21 Desember 2023 05:47 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Mereka yang ditangkap karena kasus korupsi seringkali dianggap “lagi sial saja”. Sedang apes.

Kenapa muncul anggapan seperti ini? Karena, ada asumsi, bahwa sulit menghindari korupsi di Indonesia. Nyaris semuanya berpotensi terpapar. Besar atau kecil. Di pusat maupun daerah.

Baca juga : Nyoblos Karena Suka, Atau…

Apakah asumsi ini benar? Tentu semua punya jawaban dan perspektif masing-masing.

Selain itu, korupsi nyaris dianggap wajar. Biasa-biasa saja. Bahkan ada yang menganggapnya rezeki. Bukan kejahatan.

Baca juga : Seriusi Transaksi Mencurigakan!

Ada pula yang seolah memberi “izin” dengan mengatakan “kalau mau bersih-bersih amat, adanya di surga”. Pernyataan yang sebetulnya menjadi fakta tersebut, seharusnya tak keluar dari mulut pejabat tinggi negara.

Selain itu, korupsi juga dinilai sebagai tindakan yang semua orang melakukannya. Sehingga, ada pembenar, “kalau mereka bisa melakukan korupsi, kenapa saya atau kami tidak bisa?!”

Baca juga : Tekad Capres, KPK Bisa Membedah Lagi 

Akibatnya, kekuasaan yang dipegang, dimanfaatkan semaksimal mungkin. Aji mumpung. Tak ada upaya menghentikan. Yang ada justru melanjutkan korupsi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.