Dark/Light Mode

Impresi Penampilan Gibran dan Sorotan Ekonomi Digital Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 20:56 WIB
Penampilan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, pada Debat Cawapres (Foto: YouTube KPU)
Penampilan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, pada Debat Cawapres (Foto: YouTube KPU)

Pesta demokrasi Indonesia yang berlangsung pada 14 Februari 2024 menjadi perbincangan yang tak kunjung usai. Setiap tahapannya, termasuk debat Capres dan Cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), menarik perhatian publik. Bagian kedua dari debat ini diikuti Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, menarik banyak perhatian. Kehadirannya yang baru dalam politik nasional menciptakan rasa penasaran, berbeda dengan dua pesaingnya yang berpengalaman: Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin atau Gus Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, dan Prof Mahfud MD, seorang Guru Besar yang terlibat dalam politik sejak era Presiden Abdurrahman Wahid hingga pemerintahan saat ini di bawah Presiden Jokowi.

Debat Cawapres yang berlangsung menarik perhatian tidak hanya karena penampilan yang dinanti-nantikan dari Gibran, melainkan juga karena isu-isu yang diangkat KPU memiliki urgensi yang tinggi. Fokus debat kedua pada tema Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Digital, termasuk aspek keuangan, investasi, pajak perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan, mencerminkan arah pembangunan negara serta kesejahteraan warganya. Meskipun tugas wakil presiden sebagai pembantu presiden sesuai Pasal 4 ayat 2 UUD 1945 seharusnya bukan isu yang diperdebatkan debat tersebut sangat menentukan kelayakan seorang cawapres. Sebagaimana disampaikan oleh Walter Frederick Mondale, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-42, wakil presiden harus memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi dan didorong untuk melakukan pekerjaan nyata . 

Debat ini secara substansial memengaruhi preferensi dan pilihan pemilih Indonesia dalam Pemilu yang akan datang pada 14 Februari 2024. Debat Cawapres pada 22 Desember telah memberikan jawaban atas sejumlah pertanyaan dan penantian masyarakat, dengan setiap calon menunjukkan performa terbaiknya, mengingat hal ini merupakan penampilan perdana mereka. Dalam konteks pertemuan pertama, pandangan awal kita memiliki dampak besar dalam membuat penilaian terhadap orang lain, sesuai dengan konsep "Blink" yang diperkenalkan oleh Malcolm Gladwell, seorang penulis terkenal.

Baca juga : Meutya : Mas Gibran Sampaikan Gagasan Ekonomi Yang Kuat Dengan Gaya Teknokrat

Gibran, sebagai Cawapres nomor urut 2, menjadi pembuka acara pada debat dan menyampaikan visi misi yang terkait dengan topik debat kedua. Ia menggarisbawahi kondisi ekonomi global, inflasi, gini ratio, dan perlunya pengembangan sektor penting serta aspek digital dengan melibatkan para ahli di bidangnya. Mahfud MD, Cawapres nomor urut 3, fokus pada penegakan hukum terhadap korupsi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan harapan publik atas latar belakangnya sebagai seorang Guru Besar Hukum dan jabatannya dalam pemerintahan saat ini. Muhaimin Iskandar, Cawapres nomor urut satu, menekankan keadilan dan kemakmuran ekonomi rakyat serta menggunakan istilah 'slepet kain' yang melambangkan gerakan untuk memperkuat pembangunan ekonomi kerakyatan.

Penampilan mereka dinilai baik dan menarik perhatian publik dengan pembahasan yang serius tanpa aspek hiburan politik seperti pada debat sebelumnya yang melibatkan kandidat presiden. Meskipun setiap Cawapres berhasil menyampaikan gagasan pembangunan ekonomi secara baik, penting untuk mencatat bahwa seluruh peserta Pemilu, terutama partai politik, perlu memerhatikan catatan penting ini.

Debat Cawapres mengangkat isu-isu ekonomi yang krusial, termasuk ekonomi digital yang menjadi sorotan utama anak muda saat ini. Selain aspek klasik seperti pajak, APBN, APBD, dan investasi, moderator mengarahkan perhatian pada ekonomi digital. Meskipun Prof Mahfud MD lebih menekankan pada penegakan hukum, Gus Imin mendorong literasi digital, dan Gibran menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi dalam kebijakan ekonomi digital. Namun, penekanan pada perlindungan data oleh Gibran seharusnya diberikan ruang lebih luas dalam debat tersebut, mengingat nilai besar data dalam ekosistem ekonomi digital menurut para ahli.

Baca juga : Kenakan Pakaian Adat Saat Debat, Ganjar: Kami Siap Diperintah Rakyat

Isu karbon juga diangkat Gibran, meskipun respons terhadap hal ini dalam debat kurang terfokus pada substansi dari apa yang diungkapkan olehnya. Pemahaman mendalam dan tindakan terhadap perlindungan data pribadi serta eksplorasi ekonomi karbon menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan, yang sangat relevan bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dengan rencana pembangunan IKN yang berperan penting dalam ekosistem ekonomi.

Diperlukan sebuah roadmap komprehensif tidak hanya untuk regulasi, tetapi juga untuk fokus lebih pada sektor ekonomi, yang akan menjadi perhatian utama bagi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Keberhasilan tanpa kesejahteraan dan potensi besar hutan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat menjadi pertimbangan penting. Saat ini, perkembangan ekonomi dunia lebih menekankan pada ekonomi digital, namun disayangkan porsi ini dianggap kecil dalam debat terkait.

Meskipun debat tidak sepenuhnya mencerminkan aksi nyata yang akan diambil oleh setiap pasangan kepemimpinan, masyarakat tetap menantikan langkah strategis terkait pembangunan ekonomi digital yang diharapkan membawa kesejahteraan bagi Indonesia. Dengan pesatnya perkembangan digital pada tahun 2023, Indonesia Emas di tahun 2045 menjadi pertanyaan besar. Semoga kecemerlangan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh warga dengan fokus pembangunan yang memprioritaskan ekonomi digital pada masa depan.

Muhammad Faisal Saihitua
Muhammad Faisal Saihitua
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.