Dark/Light Mode

Kampanyekan Jagoannya

Mega, SBY, Atau JK, Siapa Lebih Nampol?

Jumat, 29 Desember 2023 08:45 WIB
SBY (kanan), JK (kedua kanan) dan Mega (kedua kiri) pada acara makan malam KTT G20 di Bali. (Foto:  Ist)
SBY (kanan), JK (kedua kanan) dan Mega (kedua kiri) pada acara makan malam KTT G20 di Bali. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) punya jagoan masing-masing di Pilpres 2024. Mega jagokan Ganjar Pranowo, SBY dukung Prabowo Subianto dan JK ke Anies Baswedan. Ketiganya turun langsung kampanyekan jagoannya. Dari ketiga tokoh itu, siapakah yang lebih nampol menangkan jagoannya.

Ketiga tokoh nasional itu sudah bergerak memenangkan jagoannya masing-masing. Entah itu dengan cara mengatur strategi pemenangan bersama parpol koalisi, atau bahkan turun ke masyarakat mempromosikan Ganjar, Prabowo, dan Anies. 

Mega beberapa kali terpantau menghadiri rapat mingguan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di markas TPN, High End, Menteng, Jakarta. Mega juga bahkan pernah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta. 

Dalam kesempatan ini, Presiden ke-5 itu mengajak organisasi relawan memenangkan Ganjar-Mahfud hanya dengan satu putaran Pilpres. "Merdeka! Merdeka! Merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!” kata Mega disambut riuh tepuk tangan dan sorak sorai relawan yang hadir di JiExpo, Senin (27/11/2023) lalu. 

Kata Mega, meski ia seorang perempuan, tapi dirinya adalah sosok petarung. Sebagaimana lambang Banteng di tubuh PDIP yang mengartikan tidak mudah menyerah. 

Baca juga : BUMN Konstruksi Lebih Kuat

"Kita ini lambangnya aja Banteng, mana ada banteng itu keok. Banteng itu kan kalau sudah nanduk begini,” ucap Mega seraya menempelkan kedua jari telunjuknya di kepala. 

Lebih lanjut, putri Proklamator Soekarno itu berharap semua pihak dapat bersaing secara sehat pada Pilpres 2024. "Udah, pokoknya kita jalan terus kampanye. Kita lihat kalau ada yang dicurangi, itu namanya kultur Orde Baru yang Ibu alami pada waktu dulu,” tegas Mega. 

SBY juga turun gunung ke masyarakat untuk memenangkan Prabowo. Presiden ke-6 itu menemani Prabowo kampanye di Aceh pada Selasa (26/12/2023). SBY dan Prabowo menghadiri acara silaturahmi dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh. 

SBY hadir dengan mengenakan kemeja batik ungu. Sementara Prabowo menggunakan kemeja batik coklat. Setelah acara ini keduanya sempat ngopi bareng di MZ Coffee dalam acara konsolidasi bersama beberapa partai pengusungnya. Ditemani tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari Aceh, Muzakir Manaf. 

Untuk JK, sejatinya baru hari-hari belakangan ini ketahuan mendukung Anies Baswedan. Tepatnya pada Selasa (19/12), saat menghadiri acara silaturahim Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Gedung Islamic Center IMM, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga : G-Nesia Kampanyekan Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran ke PMI di Malaysia

"Jadi, malam ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk Anda semua," kata JK.

Dalam kesempatan itu, JK bercerita bahwa adalah murid politiknya. Selama ini, JK banyak memberikan masukan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu terkait permasalahan bangsa.

"Dulu, di Universitas Paramadina, tiap Jumat, kami makan siang sama-sama dan saya memberikan mereka (Anies) isu-isu dan pengalaman politik, tiap Jumat. Dari situ, saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," beber Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu. 

Menurut JK, menjadi Presiden bukanlah tugas mudah. Harus tangguh dan memahami banyak hal, terutama terkait ekonomi. Anies, diakuinya, memiliki pengetahuan soal ekonomi paling mumpuni dibandingkan dua paslon lainnya. 

Lalu apa kata pengamat? Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menyatakan, keunggulan masing-masing calon bukan ditentukan oleh Mega, SBY, dan JK. Tapi kepada kualitas masing-masing calon.

Baca juga : Kampanye Gagasan 8 Juta Lapangan Kerja, PKS Peduli Buruh

"Ketiganya (Mega, SBY, dan JK) hanya memperkuat. Kalaupun ada tokoh yang lebih berpengaruh, bukan ketiganya, melainkan Jokowi," pungkas Kacung kepada Rakyat Merdeka, Kamis (28/12/2023).

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, SBY lebih diunggulkan dibanding Mega dan JK. Menurutnya, SBY lebih piawai dalam menjajaki dukungan. 

"Secara kuantitatif, jagoan SBY, yakni Prabowo-Gibran unggul sementara berdasarkan beragam temuan survei kredibel dibanding Anies-Imim yang dijagokan JK dan Ganjar-Mahfud yang dijagokan Mega," sebut Agung.

Namun secara kualitatif, jagoan SBY, jagoan JK, dan jagoan Mega di Pilpres 2024 memiliki kualitas personal dan rekam-jejak yang kompetitif satu sama lain. "Artinya masa kampanye ini menjadi uji kandidat Capres-Cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2024 untuk membuktikan," sebut dia. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.