Dark/Light Mode

Anies-Ganjar Kasih Nilai Jelek Kinerja Menhan, Dave:Partai Mereka Pada Bilang Bagus

Senin, 8 Januari 2024 12:59 WIB
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono. (IST)
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi 1 DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Dave Laksono berpendapat penilaian calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon presiden nomor 3, Ganjar Pranowo terhadap kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) bentuk kontradiksi politik.

Harusnya baik Anies maupun Ganjar sadar bahwa partai-partai politik pendukung mereka selama ini memberikan dukungan sekaligus penilaian yang sangat baik terhadap kinerja Kemhan di bawah komando Prabowo Subianto.

Baca juga : Airlangga: Tak Relevan Anies-Ganjar Beri Nilai Rendah Kinerja Kemenhan

"Saya kira Pak Anies dan Mas Ganjar tidak fair dalam memberikan penilaian terhadap kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan. Faktanya di DPR, partai-partai pendukung Pak Anies dan Mas Ganjar itu semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus. Tapi di acara debat, tiba-tiba dibilang jelek. Ini aneh dan kontras aja, semua partainya pada bilang bagus koq, capresnya bilang jelek," kata Dave Laksono dalam keterangannya, Senin (8/1).

Dave Laksono menegaskan semua partai politik yang ada di Komisi 1 DPR, termasuk partai-partai politik pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mendukung seluruh program-program pertahanan yang disusun oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca juga : Ini Alasan Ganjar Lebih Pilih Program Internet Gratis Daripada Makan Gratis

"Bahkan Mas Prananda anak dari Ketum Partai Nasdem, termasuk Mbak Puan Maharani (PDIP), serta cawapres Cak Imin yang semua nama-nama itu ada di Komisi 1 tidak pernah mengkritisi kinerja Menhan secara teknis di forum DPR, bahkan mereka malah mendukung setiap kebijakan Menhan," ujar Dave Laksono.

Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu juga menegaskan bahwa data pertahanan merupakan informasi yang bersifat rahasia dan memiliki risiko bagi kedaulatan negara jika menyampaikannya secara terbuka di hadapan publik.

Baca juga : Atasi Inflasi, Pj Gubernur Sumsel Bagikan Cabe Merah dan Bawang Gratis

"Bahwa dalam berbagai macam isu pertahanan, ada hal-hal yang memang sensitif tidak bisa dibuka. Tentang kekuatan, pesawat tempur, alutsista pertahanan, akan membuka rahasia negara, karena isu pertahanan sensitif," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.