Dark/Light Mode

Sebelum Pencoblosan, Mega Dan Jokowi Tak Akan Bertemu

Minggu, 28 Januari 2024 08:15 WIB
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diharapkan bisa bertemu untuk meredakan ketegangan. Namun, tim sukses Capres-Cawapres 02 dan 03 memastikan, pertemuan kedua tokoh nasional itu, tak akan terjadi sebelum pencobolsan Pemilu digelar.

Politikus PDIP, Masinton Pasaribu dari kubu 03, menyatakan alasannya. Kata dia, Jokowi maupun Mega kini tengah sibuk dengan agenda masing-masing. Jokowi sedang fokus dan konsentrasi memenangkan Prabowo-Gibran, pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Begitupun Mega. Sebagai pimpinan parpol, kata Masinton, Mega lagi aktif dan fokus bergerak mengarahkan seluruh energi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, Capres-Cawapres yang diusung PDIP. Apalagi, kata dia, saat ini tahapan Pilpres 2024 sudah masuk masa kampanye akbar atau pertemuan terbuka. Dalam kampanye tersebut, keberadaan Mega sangat dibutuhkan untuk memompa semangat kader. 

"Tentunya, dalam masa kampanye ini waktunya beliau-beliau tersebut sangat terbatas sekali," kata Masinton, kepada wartawan, Sabtu (27/1/2024). 

Menurut Masinton, kalau pun mau diagendakan, pertemuan antara Jokowi dan Mega baru bisa digelar setelah pencoblosan Pemilu pada 14 Februari 2024. Saat itu, lanjut dia, Ganjar-Mahfud sudah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres.

"Kami sangat yakin Ganjar-Mahfud menang. Karena seluruh elemen kader-kader partai dan relawan menyatu bersama rakyat menjaga dan mengawal demokrasi dengan memenangkan Ganjar-Mahfud di TPS," imbuhnya. 

Baca juga : Rencana MU Datangkan Benzema Makin Menguat

Sebelumnya, Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyampaikan hal yang senada. Kata dia, pertemuan antara Jokowi dan Mega baru akan terjadi setelah pencoblosan selesai.

"Pertemuan antara Pak Jokowi dan Ibu Mega pasti akan terjadi setelah Mas Ganjar menang," kata Andi, di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Menurut Andi, Mega telah berpesan kepada TPN untuk fokus memenangkan Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024. Dengan alasan itu, pertemuan Jokowi dan Mega mustahil dilakukan sebelum 14 Februari  2024 yang merupakan hari pencoblosan. 

Di tempat terpisah, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menegaskan hal yang sama. Kata dia, pertemuan Jokowi dan Mega tak akan terjadi sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024. Menurut Nusron, saat ini Mega maupun Jokowi pasti tengah fokus dalam upaya pemenangan Pilpres 2024. 

"Kalau sekarang ini, saya yakini tidak mungkin, kecuali nanti setelah pencoblosan. Bu Mega dengan Pak Jokowi ini kan sudah berbeda dukungannya," kata Nusron, di Semarang, Jumat (26/1/2024).

Lebih lanjut, Nusron menyebut kubu Prabowo-Gibran sendiri kini tengah fokus pada pemenangan Pilpres satu putaran. Karena itu, pihaknya terus menggalang dukungan dari berbagai elemen. 

Baca juga : Jokowi Nggak Pernah Minta Ketemu Mega

"Target kita tetap satu putaran, dan Jawa Tengah ada beberapa yang kurang akan kita benahi di waktu yang tinggal dua minggu ini", tambah Nusron.

Sebelumnya, Istana membantah kabar yang menyebut Jokowi ingin menggelar pertemuan dengan Mega. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menegaskan, narasi yang berkembang bahwa Jokowi ingin bertemu Mega tidak benar dan tidak pernah terjadi. 

Meski begitu, menurut dia, pertemuan antar tokoh bangsa apalagi untuk kebaikan negara, memang sesuatu yang baik dan perlu dilakukan. Apalagi, lanjut dia, selama ini Jokowi aktif bertemu dengan tokoh bangsa. Mulai dari politisi, tokoh nasional, hingga ulama. 

Ia pun menekankan Jokowi terbuka bertemu dengan siapa pun tokoh bangsa, termasuk Mega. "Dan saya kira Ibu Mega juga sama ya, terbuka untuk bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa,” kata Ari, awal pekan lalu. 

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyampaikan Mega memang selalu terbuka untuk melakukan pertemuan dengan Jokowi. Apalagi, jika pertemuan itu untuk kepentingan rakyat. 

Namun, Hasto menyarankan, kalau  memang Jokowi ingin bertemu Mega, biar ditemani Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono, dan Basuki Tjahaja Purnama. "Namun, sejauh ini enggak ada (permintaan Jokowi bertemu dengan Megawati),” ucapnya. 

Baca juga : Debat Cawapres Nanti Malam, Kaesang: Mahfud Bakal Jadi Lawan Berat Gibran

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kabar pertemuan ini muncul di tengah suhu politik sedang panas. Saat tiga kubu Capres-Cawapres bersaing ketat untuk menjadi pemenang. 

Apalagi, lanjut dia, dari hasil sejumlah survei belum ada pasangan Capres-Cawapres yang elektabilitasnya menembus 50 persen. Sementara pasangan Anies-Muhaimin menyalip Ganjar-Mahfud ke posisi dua. Artinya, sangat mungkin Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. 

“Pak Jokowi mungkin sedang berpikir opsi alternatif seandainya Prabowo-Gibran yang dia dukung tidak bisa satu putaran. Tentu Jokowi berharap agar  PDIP tidak berkoalisi ke kubu Amin, tapi bergabung ke koalisi Prabowo,“ kata Pangi, saat dikontak, kemarin. 

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam juga ragu pertemuan Jokowi dan Mega akan digelar dalam waktu dekat. Kata dia, kemungkinan pertemuan kedua tokoh ini kecil. Apalagi, menurut dia, saat ini Banteng masih ketaton atau masih terluka. 

"Lukanya terbilang masih baru," pungkas Ahmad. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.