Dark/Light Mode

Halaqoh Di Ponpes Abu Syamsuddin Surabaya

Mahfud: Janji Politik Harus Sejalan dengan Rekam Jejak Calon

Kamis, 8 Februari 2024 20:38 WIB
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). Foto: Istimewa
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Datang di lokasi acara, Mahfud langsung disambut shalawat para kiai dan santri. Hadir ratusan para alim ulama, lora, gus pengasuh ponpes, dan tokoh agama serta masyarakat di Surabaya, Jatim.

Dalam orasi kebangsaannya, Mahfud meminta, selain melihat visi misi dan janji para calon pemimpin, pemilih juga kudu paham dan teliti terhadap rekam jejaknya.

"Kalau yang berjanji, baca visi misi, kadang tidak begitu ngerti. Karena ada tim pakar yang membuatkan. Janjinya bagus, tapi terkadang nggak ngerti. Makanya, harus disesuaikan dengan rekam jejaknya," saran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca juga : KH. Jafar Shodiq: Pilih Mahfud, Orang Madura Asli

Rekam jejak selama hidup dan karir sang calon, akan menentukan kesesuaian dengan janji dan visi misi yang dituliskannya.

Misalnya kalau jadi, mau jadi pemimpin sederhana. Tetapi hidupnya, bergelimang harta, tanahnya ratusan ribu hektar, rumahnya mewah.

"Janji kalau jadi mau melindungi HAM, gimana wong bermasalah. Mau menegakkan hukum, tapi sering melanggar hukum. Lihat latar belakangnya, hidupnya bagaimana, pernah malakukan apa saja," tutur Mahfud.

Diingatkan Mahfud, Pemilu menentukan masa depan bangsa. Sebab, bangsa yang kelahiran dan konstitusinya dibidani salah satunya oleh pesantren dan kiai-kiai NU ini, wajib dipertahankan.

Baca juga : Mahfud Cerita Tak Pernah Meminta Jadi Cawapres

Jika negara maju, umat Islam yang mayoritas akan maju dengan sendirinya. Pesantren juga akan maju. Lulusannya banyak yang jadi orang.

"Ini karena ada tanah air, NKRI yang kosmopolit. Jadi Pemilu itu untuk menjaga negara. Pilihlah karena hati nurani dan bukan karena ditekan dan ancaman. Bukan karena kalau menang, jadi menteri, didukung jadi gubernur. Kalau nggak milih, disebar fotonya, dibongkar kasusnya," pesannya.

Karena itu, Mahfud mengingatkan, 14 Februari rakyat wajib datang ke TPS. Karena ini menyangkut nasib negara. Yang tak mau berpartisipasi, berarti tidak mau melindungi negara.

"Cari yang bagus. Kalau saya dipercaya saya akan berusaha dengan sekeras tenaga. Agar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," ungkapnya.

Baca juga : Kalau Jadi Wapres, Mahfud Janji Sat-Set Jalankan Program Kerja

Di akhir acara, 350 lebih tokoh dan kiai se Jawa Timur, dipimpin Pengasuh Ponpes Abu Syamsuddin, Dr KH. Husni Mubarok, membacakan deklarasi siap memenangkan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.