Dark/Light Mode

Halaqoh Di Ponpes Abu Syamsuddin Surabaya

Mahfud Cerita Tak Pernah Meminta Jadi Cawapres

Kamis, 8 Februari 2024 20:29 WIB
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). Foto: Istimewa
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD silaturahmi dan halaqoh kebangsaan di Ponpes Abu Syamsuddin, Jalan Sidotopo, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

Datang di lokasi acara, Mahfud langsung disambut shalawat para kiai dan santri. Hadir para alim ulama, lora, gus pengasuh ponpes, dan tokoh agama serta masyarakat di Surabaya, Jatim.

Mahfud MD mengawali ceramahnya dengan mengaku, tak mau berkampanye politik praktis. Apalagi, kiai yang sebelumnya sambutan telah mewakili kampanyenya.

"Terima kasih telah memfasilitasi silaturahmi ini. Saya berhak kampanye karena ini musim kampanye. Tetapi kampanye saya sudah diwakili Kiai Jafar Shodiq. Urusan orang mau memilih orang, apalagi ini alumni Harramain, Madinah, sudah pinter-pinter. Tak bisa didikte, dibohongi," ujar Mahfud disambut tawa ratusan hadirin yang hadir.

Mahfud pun melengkapi sambutan KH. Jafar Shodiq Fauzi, Pengasuh Ponpes Abu Syamsuddin Batu Ampar Pamekasan. Bahwa ada hadis nabi lainnya, yang mengatakan, jangan sampai memberu jabatan.

Sebab, jika terpilih, akam bekerja sendiri tak dibantu Tuhan. Sedangkan jika mendapat jabagan karena diminta, maka kalau jadi, Allah akan membersamai.

Baca juga : Halaqah Kebangsaan Di Surabaya, Mahfud Bicara Membangun Negara Beradab

Mahfud pun cerita, dia tak pernah ikut memburu posisi saat orang berlomba-lomba agar dilamar jadi Capres maupun Cawapres.

"Saya tidak melakukan apa-apa seperti yang lain dua tahun lalu. Ada yang kampanye di televisi, pasang baliho, iklan, videotron agar dipilih rakyat dan partai. Itu biayanya miliaran," ungkapnya.

Mahfud tidak melakukan hal itu, karena selain ada hadis nabi tadi, dia juga tahu diri.

"Saya tidak mendekati pimpinan partai, tidak iklan, nggak juga ikut masuk survei. Saya tahu diri biayanya besar. Saya 24 tahun jadi pejabat, seumpama saya ikut berlomba seperti itu, nggak bakalan cukup uang saya," tegasnya.

Nah, mendekati deklarasi Capres-Cawapres, Mahfud yang sedang berkeliling Ponpes di Jateng dan Jatim, ditelfon oleh seorang utusan. Katanya, pimpinan partai koalisi PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, Partai Hanura mengundang untuk bertemu.

"Pimpinan partai bersepakat saya mendampingi Pak Ganjar Pranowo. Di situ, saya diminta. Yang lain antre, saya diminta," tuturnya.

Baca juga : Sanksi Etik DKPP Kepada Ketua KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran Jadi Cawapres

Secara rinci, Mahfud diminta secara khusus untuk mendampingi Ganjar di sektor pemberantasan korupsi, kordinasi penegakan hukum, pelindungan dan pembenahan HAM, membangun politik demokrasi yang substantif.

"Bukan demokrasi paksaan. Kayak sekarang, dukung nanti kasusnya aman. Jadi, saya hadir dengan hati nurani saja. Saya tak pernah meminta, lilih saya karena saya orang baik, karena saya ini itu," tandasnya.

Sebelumnya, KH. Jafar Shodiq Fauzi mengajak, ratusan tokoh yang hadir tak ragu mencoblos pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud.

Alasan pertama, karena keduanya, apalagi Mahfud MD, track recordnya jelas. Kedua, ini kolaborasi pasangan Jawa-Madura.

"Kalau nggak nyoblos Pak Mahfud, berhenti ucapkan salam settong dereh. Malu kalau orang Madura kalah di rumah sendiri dan Provinsinya sendiri," ajaknya.

Salam satu darah, kata Kiai Jafar, adalah hadis Nabi Muhammad SAW. Barang siapa beriman, berbuat baiklah kepada tetangga.

Baca juga : Pemerintah Percantik 2 Terminal Jawa Barat

"Pak Mahfud lahir di Sampang, orangtuanya Pamekasan. Jadi wajib pilih tetangga sendiri. Orang Madura Asli. Beliau ini calon yang tidak pernah meminta dan mengemis jabatan. Beda dengan yang lain. Sampai akting di atas panggung. Yang lain ambisius. Tuntutan Nabi Muhammad, orang yang meminta-meminta, ambisius, jangan dipilih," terangnya.

Pengasuh Ponpes Abu Syamsuddin, Dr KH. Husni Mubarok berharap Ganjar-Mahfud terpilih menjadi Presiden-Wakil Presiden di Pilpres 2024 ini.

"Ini para kiai, masayikh, tokoh yang tergabung dalam solidaristas Ganjar-Mahfud, mudah-mudahan pasangan 03 diridhai Allah. Insya Allah peresmian pondok ini nanti, diresmikan oleh Wapres Mahfud MD," doanya.

Di akhir acara, 350 lebih tokoh dan kiai se Jawa Timur membacakan deklarasi siap memenangkan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.