Dark/Light Mode

Jokowi Bicara Pilpres, Kalau Ada Kecurangan Laporkan ke Bawaslu

Kamis, 15 Februari 2024 08:37 WIB
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana saat mencoblos di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana saat mencoblos di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencoblosan Pemilu 2024 sudah digelar, Rabu (14/2/2024). Berdasarkan quick count, hasilnya sudah mulai kelihatan, walau harus menunggu pengumuman resmi KPU. Di tengah kondisi ini, muncul narasi-narasi Pemilu curang, khususnya dari pihak yang kalah.

Presiden Jokowi angkat bicara menanggapi hal ini. Kepala Negara menegaskan, Indonesia memiliki aturan main soal Pemilu. Jika ada kecurangan, masyarakat atau peserta Pemilu, bisa melaporkan ke Bawaslu.

"Semua kan ada mekanismenya. Di lapangan, kalau ada kecurangan, bisa dilaporkan ke Bawaslu," ucap Jokowi, usai mencoblos, di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Jika nantinya pihak tersebut tidak puas dengan laporan ke Bawaslu, bisa melanjutkan ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kalau masih belum (puas), masih bisa gugatan ke MK," imbuhnya.

Ia mengatakan, mekanisme pelaporan dan penanganan dugaan pelanggaran Pemilu di Indonesia sudah sangat jelas. "Saya kira mekanisme seperti itu yang harus semuanya mengikuti," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Baca juga : 1 Atau 2 Putaran Ditentukan Besok, Anies-Prabowo-Ganjar Harap-harap Cemas

Narasi kecurangan ini banyak digaungkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ketua Timnas AMIN Syaugi Alaydrus mengklaim banyak menerima laporan kecurangan. Bahkan, saat Pemilu belum dilaksanakan.

"Kalau laporan kecurangan itu kan bukan hanya hari ini. Sudah berlangsung lama, dan sudah jadi catatan," kata Syaugi, di Markas TimNas AMIN, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Untuk kecurangan di hari pencoblosan, pihak AMIN belum menerima laporan. Namun, Syaugi meminta masyarakat tetap mengawasi penghitungan suara di TPS.

"Kita harus waspada, khususnya mengawal suara rakyat. Bukan suara AMIN saja, tapi suara rakyat. Jadi, kita betul-betul mengawasi TPS masing-masing untuk mengawal suara kita masing-masing," pesannya.

Sementara, kubu Ganjar-Mahfud, sangsi laporan kecurangan akan ditangani Bawaslu dengan baik. Sebab, sebelumnya Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja (tukin) bagi Bawaslu.

Baca juga : Urus Beras, Istana Gercep

"Ada berbagai upaya untuk pasangan 02, Prabowo-Gibran, dengan dukungan kekuasaan. Termasuk memberikan suatu insentif-insentif yang sangat kental. Itu sebagai upaya bujuk-bujuk," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Aturan kenaikan tukin yang dimaksud Hasto tertuang dalam Perpres Nomor 18/2024 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum. Kata Hasto, bujukan itu ada beberapa macam. Ada bujukan yang halus dengan kenaikan insentif, ada pula bujukan kasar dengan cara intimidasi.

"Tetapi ya itu yang terjadi dan rakyat sudah sangat paham tentang politik kebenaran itu. Sehingga apa yang dilakukan dengan segala cara justru akan berhadapan dengan kekuatan kebenaran dari rakyat. Itu yang kami yakini," ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Divisi Teknis KPU Idham Holik memastikan, proses pemungutan suara dipantau secara langsung oleh saksi dan pengawas. Selain itu, masyarakat dapat menyaksikan langsung proses pemungutan suara.

"Proses pemungutan suara itu dilihat secara langsung oleh masyarakat serta diliput oleh rekan jurnalis. Artinya, proses pemungutan suara dilakukan secara terbuka," kata Idham.

Baca juga : Sri Mul Ngibrit Tak Mau Diwawancara

Ia menuturkan, ketika terjadi dugaan pelanggaran, tentu akan diproses oleh Bawaslu. Namun, Idham menegaskan bahwa proses pemungutan suara dilakukan secara terbuka.

"Apabila ada hal-hal terindikasi kuat adanya dugaan pelanggaran di dalam proses pemungutan suara, maka Bawaslu-lah yang akan menanganinya," pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (15/2), dengan judul "Jokowi Bicara Pilpres, Kalau Ada Kecurangan Laporkan ke Bawaslu".

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.