Dark/Light Mode

Bakal Cabup Malteng Masih Tokoh Lama

Belum Ada Figur Ideal Untuk Lawan Petahana

Sabtu, 2 April 2022 07:45 WIB
Ilustrasi Pilkada Maluku Tengah 2024. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Pilkada Maluku Tengah 2024. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah figur yang muncul sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah (Malteng), dianggap belum ideal. Sebagian besar nama yang muncul merupakan tokoh dan berasal dari jaringan politik lama.

“Dari nama-nama yang beredar,belum satu pun terlihat ideal maju di Pilkada Maluku Tengah,” kata Peneliti Pattimura Park Corner, Ardiman Kelihu, kemarin.

Lebih lanjut, Ardiman menguraikan, figur-figur yang saat ini diprediksi bakal maju dalam Pilkada Malteng, antara lain Miranti Dewaningsih dan Mien Tuasikal. Selain itu, ada Rudolf Lailossa, Jar Watiheluw, Mario Lawalata, Sam Latuconsina, Wahid Laitupa dan Sukri Wailissa.

Baca juga : Senang Deh Kalau Ada Vaksin Covid Untuk Balita

“Pilkada Malteng sangat pentingdari segi electoral votes (suara pemilih). Sebagai daerah dengan jumlah pemilih terbanyak di Maluku, basis elektoral Malteng bisa jadi modal politik di Pilkada Gubernur Maluku,” jelas alumnus Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Ardiman menambahkan, berdasar pada figur yang dimunculkan, ada kemungkinan telah dilakukan pengorganisasian jaringan oleh para elite politik lama.

Utamanya, jaringan politik petahana. Karenanya, tidak ada gambaran tunggal soal sosok ideal di Pilkada Malteng, hingga saat ini.

Baca juga : Demokrat Belum Putuskan Nama Yang Akan Diusung

“Soal siapa yang akan menjadi kawan dan lawan petahana, bisa dilihat dari model pembilahan politik massa di akar rumput Malteng,” jelas dia.

Masing-masing elite, sambung dia, mempunyai basis massa yang terbatas, dan cenderung terfragmentasi atau terpecah-pecah berdasarkan segmentasi etnis, wilayah, dan agama. Namun, sosok yang berasal dari petahana masih punya jejaring politik yang kuat secara ideologis.

Karenanya, calon di luar jaringan politik petahana, harus mampu menjahit setiap pemilih dari segmen wilayah dan etnis yang berbeda-beda. Taruhlah Leihitu dan Seram, yang punya jumlah pemilih terbesar. Namun, basis ideologis dan struktur politik petahana sudah mengakar kuat di kedua etnis ini.

Baca juga : Pakar: Kasus Investasi Lebih Cocok Ditangani Hukum Perdata, Bukan Pidana

Kendati begitu, lanjut dia, potensi ruihnya pesta demokrasi pada Pilkada mendatang masih mungkin terjadi. Syaratnya, para penantang petahana harus mempelajari secara matang tentang jalannya kontestasi Pilkada sebelumnya.

“Jika ingin maju di Pilkada Malteng 2024, tokoh-tokoh penantang harus berkaca pada kontestasi sebelumnya. Sampel paling bagus bagi Pilkada Malteng adalah Pilkada 2017. Pilkada itu menunjukkan mapping politik, baik elite dan massa secara jelas,” tandasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.