Dark/Light Mode

Sukseskan Pilkada Damai

Parpol Punya Peran Penting Sosialisasikan Program Kampanye Sehat

Jumat, 24 Mei 2024 21:32 WIB
Sukseskan Pilkada Damai Parpol Punya Peran Penting Sosialisasikan Program Kampanye Sehat

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai politik (parpol) dinilai punya peran penting mensukseskan pemilu damai di Indonesia.

Parpol juga dituntut terus melakukan literasi kepada kader dan pengurus untuk mencegah berita hoaks, tidak hanya dilakukan pada saat kampanye.

"Jadi parpol di Indonesia hanya akan melakukan literasi hoaks saat kampanye saja, tidak ditekankan setiap saat. Di pemilu 2014 dan 2019 itu parpol banyak melakukan kampanye bagi program nya, dan isu simbolik lainnya. Memang tidak salah karena itu kampanye positif, " jelas Pengamat Politik dan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan saat dihubungi, Jumat 24 Mei 2024.

Firman menambahkan, masih di tahun 2014 dan 2019 parpol banyak mengangkat isu agama, kedaerahan, personal orang per orang.

Baca juga : Silaturahmi Tokoh Masyarakat Dan Agama Serang, PNM Sosialisasi Program Mekaar

"Nah ini harus dihindari, dan ini menjadikan sebuah pemahaman masyarakat kita beda, sehingga tidak boleh dilakukan dengan menyudutkan atau mengangkat isu-isu sensitif, " paparnya.

Pada Pemilu 2024, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah pencegahan hoaks agar tidak menjadi dampak serius, saat tahapan, pelaksanaan dan pasca pemilihan umum 14 februari lalu.

"Masyarakat kita ini hanya 9 persen yang berasal dari lulusan perguruan tinggi, 9 persen ini dianggap memahami bagaimana kampanye, mana itu kampanye negatif, mana itu kampanye positif," jelasnya.

Sisa dari 9 persen, itu masyarakat yang berlatar pendidikan dari lulusan SD sampai SMA di semua strata golongan.

Baca juga : BPJamsostek Mampang Gelar Sosialisasi Manfaat Program ke PT SJS

"Pemerintah melalui Kemenkominfo, Polri, TNI, BIN hingga penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu terus berupaya agar masyarakat tidak termakan hoaks di pemilu 2024," terangnya.

Diakui Firman, bahwa parpol harus bisa legowo ketika partainya diserang hoaks atau pasangan calon di pilgub, pilbup dan pilwalkot ikut diserang opini medsos.

Firman memberi contoh, fenomena di pilpres 2008 saat Barack Obama dan John Mccain.

Saat itu kata dia, pendukungnya Mccain menyerang Obama dengan hoaks bahwa Obama itu masuk golongan Islam radikal dan sebagainya.

Baca juga : Jelang Idul Fitri, Pelita Air Tuntaskan Program Energi Kebersamaan

"Namun oleh Capres Johnny Mccain saat itu dijelaskan bahwa Obama rakyat Amerika yang siap membangun Amerika, dan itu diklarifikasi oleh tokoh langsung, " jelasnya.

Belajar dari fenomena pada Pilpres Amerika Serikat 2008 itu, elite politik khususnya di daerah harus dewasa dalam menyikapi perbedaan.

"Intinya dewasa dalam menyikapi perbedaan itu penting, dan itu harus ditunjukkan oleh tokoh politik di negeri ini agar masyarakat bisa melihat dan mengikuti tokoh politik pilihannya, tanpa harus mengorbankan silaturahmi, " pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.