Dark/Light Mode

Peluang Poros Ketiga Di Jakarta

Nilai Tawar Politik PKB Tinggi

Minggu, 30 Juni 2024 08:15 WIB
Waketum PKB Jazilul Fawaid. (Foto: MPR)
Waketum PKB Jazilul Fawaid. (Foto: MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampai hari ini, posisi politik PDIP di Pilkada Jakarta belum jelas. Kalau tidak mau ikut dalam koalisi yang sudah ada, sebetulnya PDIP bisa membangun koalisi sendiri. Salah satu partai yang potensial untuk dipinang adalah PKB.

Gabungan PDIP dan PKB sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur di Jakarta. Di Pileg 2024, PDIP meraih 15 kursi DPRD Jakarta, sedangkan PKB meraih 10 kursi. Sedangkan syarat usung paslon bagi partai atau koalisi partai di Pilgub Jakarta minimal mengantongi 22 kursi DPRD Jakarta.

Kedua partai ini juga sebetulnya punya jejak historis bersama. Bahkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar berulangkali menyebut hubungan PDIP-PKB sudah seperti saudara. Nempel. Hanya takdir politik saja yang saat ini belum mempersatukan.

Di Pilkada Jakarta, DPW PKB DKI menyatakan mendukung Anies Baswedan. Namun, ketika muncul proposal PKS yang mengusung Anies-Sohibul Imam (AMAN), PKB tampak kurang happy. Elite PKB di tingkat pusat menyebut duet itu blunder, bahaya dan berpotensi deadlock, karena bisa menyulitkan mitra koalisi.

Baca juga : Dicekal Lagi 6 Bulan, Firli Pasrah

PDIP-PKB sangat mungkin berkoalisi. Namun, proses komunikasinya tidak mudah. PKB pasti menetapkan nilai tawar yang tinggi jika akhirnya mau meninggalkan Koalisi Perubahan demi membentuk poros ketiga bersama PDIP.

Waketum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, partainya tidak ingin buru-buru dalam mengambil sikap terkait Pilgub DKI Jakarta. Partainya akan melihat dulu bagaimana perkembangan dinamika politik Jakarta dan nasional. Setelah itu, baru melakukan pertimbangan secara matang.

Apakah PKB akan tetap berada di Koalisi Perubahan dengan mengusung Anies atau membentuk poros baru misalnya, dengan PDIP? Jazilul mengatakan, semua kemungkinan itu masih terbuka. Soal mengusung Anies, Jazilul mengatakan, partainya menghargai keputusan PKS yang lebih dulu mendeklarasikan Anies-Sohibul.

“Tapi yang jelas, apa pun itu, kami berharap semuanya dibahas bersama-sama,” kata Gus Jazil, sapaannya, saat dikontak Rakyat Merdeka, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga : Tarif Listrik Tidak Naik, Harga BBM Masih Dikaji

Wakil Ketua MPR ini berharap Anies didukung koalisi yang besar. Untuk itu, butuh dukungan dari bebagai pihak. Tidak hanya satu segmen. Ia menilai, Anies ini sudah identik dengan PKS. Padahal yang dibutuhkan DKI Jakarta adalah kepemimpinan yang plural dan beragam. Kepemimpinan yang bisa mempersatukan warga Jakarta yang beragam.

Apakah ini artinya PKB akan pindah koalisi dan membentuk poros baru dengan PDIP?

Gus Jazil mengatakan, dalam politik masih mungkin terjadi. “Apalagi PKB dan PDIP sudah lebih dari cukup untuk mengusung calon,” ungkap Gus Jazil.

Namun yang jelas, kata dia, saat ini PKB terbuka dengan segala kemungkinan.

Baca juga : Warga Kudu Tetap Waspada!

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu mengatakan partainya menghormati PKS yang sudah mendeklarasikan pasangan AMAN. Saat ini, partainya terus memperhitungkan dan menimbang berbagai dinamika yang ada.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.