Dark/Light Mode

PCNU Kediri:

Dewi Belum Minta Izin Maju Pilbup 2020

Selasa, 4 Agustus 2020 16:22 WIB
Hanindhito Himawan Pramono (kiri) dan Dewi Maria Ulfa maju di Pilkada Kediri 2020.
Hanindhito Himawan Pramono (kiri) dan Dewi Maria Ulfa maju di Pilkada Kediri 2020.

RM.id  Rakyat Merdeka - KETUA PCNU Kabupaten Kediri KH Muhammad Ma’mun menyebut Dewi Maria Ulfa belum secara resmi meminta izin kepada Tanfidhiyah maupun Rois Syuriah NU untuk maju di Pilkada Kabupaten Kediri. Padahal, sebagai kader NU Dewi seharusnya meminta izin.

Gus Ma’mun, sapaan akrab Muhammad Ma’mun, mengatakan, sejauh ini keikutsertaan Dewi dalam Pilkada Kediri baru diketahuinya dari sejumlah pemberitaan dan pemberitahuan orang-orang. Sehingga, wanita yang diduetkan dengan putra Pramono Anung, Hanindito Himawan Pramono, itu secara keorganisasian belum ‘matur’ dan disetuji Rois Syuriah.

“Kami merasa tidak pernah diajak berbicara. Saya pun bila maju, harus minta izin. Bukan memberi tahu, saya akan izin ke Rois Syuriah, saya harus matur dan disetujui Rois Syuriah sebelum maju. Itu yang saya lestarikan, budaya akhlakul karimah. Kalau dikatakan semacam pamitan, bahwa saya izin dulu, sebelum melangkah,” ujarnya saat memimpin Apel Kesetiaan NU Berdaulat. Apel ini dihadiri ribuan peserta dari 59 organisasi di bawah PCNU Kabupaten Kediri di Gedung Serba Guna PCNU di Gurah Kabupaten Kediri, Senin (3/8).

Baca juga : Semua Kader Golkar di NTT Berpeluang Maju di Pilkada 2020

Menurut dia, PCNU merasa bangga apabila ada kadernya yang maju dalam kontestasi pilkada lima tahunan. Namun dengan catatan, harus memiliki akhlakul kharimah.

“Kami bangga apabila kader NU naik dalam pilkada dengan cara dan prosedur yang benar. Karena kami di NU menjunjung tinggi akhlakul karimah. Sehingga mendukung kader siapa pun dengan cara yang benar pula,” ujarnya.

Terkait sikap NU di Pilkada Kediri, Gus Ma’mun belum berbicara panjang lebar. Pasalnya sampai saat ini belum ada bakal calon yang secara resmi mendaftar ke KPUD. “Kami belum punya sikap satu. Tetapi kalau sudah ada pendaftaran, ya nanti NU akan ada sikap,” ujarnya.

Baca juga : Pendiri PKS Hilmi Aminuddin Tutup Usia

Ihwal potensi calon tunggal di Pilkada Kabupaten Kediri, Gus Ma’mun Gus menilai, tidak ada yang salah jika memang muncul calon tunggal selama itu yang terbaik dan menjadi keinginan masyarakat. Tapi, dia mengatakan hingga kini KPUD belum memutuskan adanya calon tunggal di Pilkada Kediri.

Diketahui, Hanindhito maju di Pilkada Kediri diusung oleh PDIP. Dalam kontestasi ini dia berpasangan dengan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri, Dewi Maria Ulfa.

Jumlah kursi PDIP dan PKB di DPRD Kabupaten Kediri 2019-2024 sudah cukup untuk mengusung pasangan calon bupati-wakil bupati. Pasalnya, PDIP memiliki 15 kursi dan PKB mendapat 9 kursi. Pasangan Hanindito-Maria semakin mantap untuk maju setelah DPP Partai Gerindra secara resmi ikut mengusung pasangan ini pada Minggu (2/8).

Baca juga : KPU Bantul Batasi Jumlah Peserta Kampanye Terbuka Pilbup 2020

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Supriyatno mengatakan, partainya memang merekomendasi pasangan Dhito-Dewi. Dia pun mengancam Kader Gerindra yang tidak loyal terhadap keputusan partai.

“Apa yang sudah diputuskan Partai Gerindra harus didukung semua kader dan harus menang. Bagi kader Partai Gerindra yang suka loncat, silakan minggat,” ujarnya. (SSL)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.