Dark/Light Mode

Biar Pilkada Tak Dinodai Korupsi

KPK Mulai Usut Cakada

Jumat, 6 November 2020 06:19 WIB
Biar Pilkada Tak Dinodai Korupsi KPK Mulai Usut Cakada

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski kini masih masa kampanye, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mulai bergerak menyelidiki dugaan kasus korupsi beberapa calon kepala daerah (Cakada) yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Ini demi memastikan pesta demokrasi lima tahunan itu tak dinodai praktik lancung.

“KPK bahkan telah memulai penyelidikan pada beberapa pasangan calon kepala daerah yang ikut Pilkada tahun ini,” kata Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango dalam Pembekalan Cakada Provinsi Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat yang disiarkan kanal YouTube KPK, kemarin. 

Hanya saja, dia belum bisa mengungkap nama pasangan calon maupun lokasi pasangan calon itu berkontestasi. Tapi Nawawi menyebut, penyelidikan itu dilakukan terhadap pasangan calon kepala daerah di luar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

“Syukur Alhamdulillah, kalau bisa kami sebutkan, itu (pengusutan) di luar Sulawesi Utara,” ungkapnya. 

Dia menegaskan, KPK tetap mengawasi jalannya Pilkada tahun ini agar tidak ternodai praktik korupsi. Bahkan, Nawawi mengaku, tim Koordinasi Wilayah KPK yang tersebar di sejumlah daerah tidak hanya akan melakukan pencegahan, tapi juga penindakan. 

Baca juga : Wapres Komen, Jubir Luruskan

“Kami ingin memastikan tim KPK terus melakukan pemantauan di tengah penyelenggaraan Pilkada ini. Terlebih dalam situasi kondisi pandemi seperti sekarang,” tegasnya. 

Nawawi mengingatkan, tidak seperti instansi aparat penegak hukum lainnya, KPK akan tetap menindak Cakada yang melakukan korupsi di tengah Pilkada 2020. 

“Kami memastikan, tindakan penyelidikan, penyidikan, penuntutan perkara tindak pidana korupsi dalam situasi apapun akan terus berlanjut,” pungkasnya. 

Pilar Terdepan Informasi Pilkada Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 jadi isu sentral saat ini. 

Karena itu, peran Penyuluh Informasi Publik (PIP) dalam mendiseminasikan persiapan Pilkada agar memenuhi target partisipasi pemilih sebesar 77 persen sangat penting. 

Baca juga : Nurhadi dan Rezky Berfoya foya Pake Duit Korupsi Kasus Berikat

PIP dianggap sebagai pahlawan informasi, menjadi pilar terdepan menyampaikan informasi ke masyarakat tentang Pilkada 2020 Cerdas, Sehat, dan Damai. 

“Mereka menyampaikan pesan yang mudah dipahami dan dimengerti agar masyarakat tidak golput. Mengajak masyarakat memilih dengan akal sehat dan memilih pemimpin terbaik untuk membawa daerah lebih baik,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Widodo Muktiyo dalam keterangan tertulisnya, kemarin. 

Menurutnya, tugas PIP sangat penting. Terutama membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang seberapa signifikan peran mereka menentukan masa depan pembangunan di daerahnya melalui Pilkada. 

Dalam konteks pemberdayaan wilayah pedesaan, komunikasi langsung atau tatap muka lebih efektif dalam sosialisasi Pilkada 2020. Peran ini diisi PIP di wilayah penugasan masingmasing, menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini. 

Tak hanya lewat PIP, Kemkominfo juga menggunakan berbagai kanal atau media publik untuk menyampaikan pesan pemilih sehat, pemilih cerdas dan damai dalam Pilkada Serentak 2020. 

Baca juga : MUI: Jika Corona Meluas, Siapa Yang Pasang Badan

Sejauh ini, kata Widodo, Kemkominfo sudah melalukan sosialisasi Pilkada Serentak 2020 melalui program iklan di 10 televisi swasta dan TVRI. 

Jangkauannya, sudah mencapai 56 persen dari target pemilih. Konten iklan, jelasnya, menampilkan tentang bagaimana melaksanakan pemilihan di tengah Covid-19. 

Kemkominfo juga akan menggunakan semua jejaring radio di daerah-daerah. Mengimbau seluruh masyarakat yang menyelenggarakan pemilihan agar menggunakan hak pilihnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

“Tujuan besarnya adalah, kita mendapatkan pemilih sehat, pemilih cerdas, dan damai. Mudah-mudahan pemilih kita tetap sehat saat memilih di TPS, tahu rekam jejak para calon dan tidak terlibat konflik atau senantiasa menjaga kedamaian,” harapnya. [EDY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.