Dark/Light Mode

Ponakan Prabowo Penuhi Panggilan Polisi

Kasus `Coblos Udelnya` Digarap Polres Tangsel

Rabu, 18 November 2020 06:15 WIB
Pasangan calon walikota/wakil walikota Tangsel Muhamad-Saraswati saat mendaftar ke KPU. (DOK/SATELIT NEWS)
Pasangan calon walikota/wakil walikota Tangsel Muhamad-Saraswati saat mendaftar ke KPU. (DOK/SATELIT NEWS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus ’coblos udelnya’ di media sosial (medsos) beberapa waktu lalu berlanjut. Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang jadi korban, memenuhi panggilan polisi.

Kemarin, Sara -panggilan akrab Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memenuhi panggilan klarifikasi dari Kepolisan.

Yakni terkait laporannya tentang dugaan tindak pelecehan seksual via medsos dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu bersama kuasa hukumnya menyambangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tangsel.

Baca juga : Ponakan Prabowo Diusik Cuitan `Coblos Udelnya`

Dia membawa sejumlah bukti yang menunjukkan adanya dugaan tindak pelecehan seksual. Salah satunya, tangkapan layar sebuah akun Facebook.

“Kami ada beberapa screen capture, karena ini kan online ya, lewat grup Facebook. Jadi itu yang kami bawa sesuai dengan apa yang kami laporkan Minggu lalu,” ujarnya.

Putri pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini tidak menjelaskan tentang isi panggilan klarifikasi Kepolisian.

Dia hanya meminta seluruh pihak menunggu hasil penyelidikan selesai. “Tunggu dari penyelidik, hasilnya seperti apa. Mereka nanti akan memberikan (penjelasan). Kami hanya melaporkan akun yang mem-posting,” ujar mantan anggota DPR ini.

Baca juga : Gelar Perkara Dengan Polri, KPK Ingin Kasus Djoko Tjandra Jadi Satu Kesatuan

Setali tiga uang, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangsel Ajun Komisaris Polisi (AKP) Angga Surya Saputra belum bisa memberikan komentar terkait klarifikasi yang disampaikan Sara.

“Nanti ya tunggu saja,” ujarnya pendek.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko menyampaikan, Pilkada idealnya menyajikan perang program, visi-misi dan solusi terhadap permasalahan daerah dari pasangan calon (paslon).

Bukan justru kampanye hitam. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangsel diminta lebih mengawasi dinamika medsos selama masa kampanye. Ini penting, demi menindak pihak-pihak yang mencoba mengacaukan Pilkada secara Jujur, Adil, Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Jurdil dan Luber).

Baca juga : Polisi Bakal Gandeng Preman

“Pilkada itu bagusnya adalah adu program. Siapa yang terbaik programnya di mata pemilih. Bukan cara-cara seperti ini (kampanye hitam),” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.