Dark/Light Mode

Terbentur Faktor Geografis

Bawaslu: E-Voting Sulit Diterapkan Pada 2024

Sabtu, 14 Agustus 2021 06:40 WIB
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Tantangan Mewujudkan Keadilan Pemilu pada Penyelenggaraa Pemilu Serentak 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Bantul, Yogyakrta, Jumat (13/8/2021). (Foto: Humas Bawaslu)
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Tantangan Mewujudkan Keadilan Pemilu pada Penyelenggaraa Pemilu Serentak 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Bantul, Yogyakrta, Jumat (13/8/2021). (Foto: Humas Bawaslu)

 Sebelumnya 
“Pilkada atau Pemilu asimetris untuk men-challenge data rekapitulasi hasil berjenjang yang memang banyak masalah. Kadang-kadang penyelenggara Pemilu itu ditelepon kanan-kiri, akhirnya integritasnya bisa jadi bermasalah,” ujar lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.

Bagja menambahkan, uji coba e-voting pernah dilakukandi Kabupaten Jembrana, Bali. Uji coba itu dilakukan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Yahembang, Desa Phsange, dan Desa Perancak (Kecamatan Jembrana) pada 2013.

Baca juga : Bawaslu: E-Voting Masih Sulit Diterima Masyarakat

Sementara, Komisioner Bawaslu Pusat lainnya Mochammad Afifuddin menyoroti pengawasan pada Pemilu 2024. Afif -sapaan akrabnya- mengatakan, pengawasan partisipatif merupakan nyawa pengawasan. Semakin banyak orang melakukan pengawasan, potensi melakukan pencegahan semakin baik.

“Kita tidak pernah berhenti mendorong agar semakin banyak kerjasama dengan semua pihak, baik mahasiswa, kementerian, lembaga-lembaga negara dan seterusnya. Itu jadi konsen untuk kita dorong,” jelas alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga : Mendes Harap Gernas BBI Dapat Bangkitkan Pelaku UMKM

Nantinya, lanjut Afif, aktor-aktor yang telah berkerjasama dengan Bawaslu akan menjadi mitra atau pengawas partisipatif dalam setiap tahapan Pemilu dan Pilkada. “Sejatinya, nyawa pengawasan itu adalah banyaknya partisipasi masyarakat. Banyak kerja sama dengan tokoh agama, mahasiswa, tokoh adat, dan seterusnya untuk melibatkan diri dan terlibat dalam pengawasan partisipatif,” tegasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.