Dark/Light Mode

Anggota MPR Paling Senior: Kita Rukun, Indonesia Kuat

Sabtu, 22 Agustus 2020 20:53 WIB
Anggota DPD Sabam Sirait saat berdialog bersama Sinta Nuriyah Wahid (Foto: Istimewa)
Anggota DPD Sabam Sirait saat berdialog bersama Sinta Nuriyah Wahid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemerdekaan Indonesia bisa diraih dengan persatuan dan kesatuan semua elemen bangsa tanpa membedakan lagi latar belakang suku, agama, ras atau kelompok sosial. Tanpa persatuan dan kesatuan, Indonesia sulit lepas dari penjajahan bangsa lain.

Demikian disampaikan senator dari pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait, dengan HUT Kemerdekaan ke-75 Indonesia. Sabam menjelaskan, persatuan dan kesatuan itu sangat penting. Sejak lama para penjajah berusaha terus melakukan politik divide et impera. Sebab, dengan perpecahan, Indonesia akan mudah dijajah dan diambil kekayaan sumber daya alamnya.

"Makanya, jangan mau diadu domba. Terus perkokoh persatuan. Berbeda-beda namun kita satu sebagai bangsa Indonesia. Itulah kekuatan kita," ungkap Sabam, yang menerima Bintang Mahaputra Utama dari Negara ini.

Baca juga : Raline Shah Bicara Cinta Sejati Untuk Indonesia

Deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI) tahun 1973 yang kemudian menjadi PDI Perjuangan di era Reformasi ini mengatakan, persatuan pun menjadi benang merah dan intisari dari pidato-pidato dan seruang Bung Karno. Bung Karno selalu menekankan dan mengajak warga Indonesia yang berbeda-beda ini untuk terus bersatu dan bersatu.

"Berbeda-beda namun satu juga. Bhinneka Tunggal Ika. Bila kita bersatu dan rukun maka Indonesia akan kuat," tegas Sabam, yang dikenal sangat dekat dengan tokoh lintas organisasi, partai politik, dan agama ini.

Di HUT Kemerdekaan ke-75 RI, mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung ini juga mendorong anak-anak muda Indonesia untuk menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi zaman ini merupakan zaman yang sangat modern dengan dunia internet yang sangat cepat.

Baca juga : Kereta Api Dukung Penuh Indonesia Maju, Kuat dan Sehat

"Ini bukan zaman modern lagi, tapi zaman supra-modern. Jiwa-jiwa anak muda harus dididik menjadi seorang nasionalis, dan dia harus menghadapi budaya saat ini dengan pengetahuan baru. Jangan menghadapi abad modern dengan seperti zaman masih pra-kemerdekaan," ungkap Sabam.

Sabam menambahkan, salah satu kunci untuk mencapai Indonesia yang maju adalah dengan pendidikan. Dan ia pun memastikan bahwa siapa pun tidak ada orang yang tidak ingin bersekolah atau tidak ada yang tidak ingin pintar. "Untuk itu, negara harus mampu menjamin putra-putri bangsa mendapat pendidikan yang layak dan merata," ungkap anggota MPR paling senior.

Sabam bercerita, dulu dia pernah menempuh pendidikan lewat Sekolah Rakyat. Sekolahnya sangat sederhana dan terbatas. Namun, ada banyak orang hebat di negara ini yang lahir dari sekolah rakyat. Dengan perkembangan yang ada saat ini, Sabam yakin, mutu dan kualitas pendidikan Indonesia akan lebih baik dan mampu bersaing di kancah international. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.