Dark/Light Mode

Muhammad Helmi Fauzan, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Budidaya Moina sp dan Mikroalga Melalui Pengolahan Limbah Biologis Industri Perikanan dan Peternakan Unggas

Jumat, 23 Desember 2022 08:47 WIB
Moina sp. (kiri) dan Chlorella vulgaris. (Foto: Mediatani dan Phytocode)
Moina sp. (kiri) dan Chlorella vulgaris. (Foto: Mediatani dan Phytocode)

Peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap produk hewani secara umum menyebabkan industri peternakan dan perikanan mengalami peningkatan produksi secara linier terhadap kebutuhan konsumen yang berimbas pada peningkatan limbah dari kedua industri tersebut berupa ekskreta atau kotoran dengan potensi pencemaran lingkungan. Artikel berjudul Increased total nitrogen content of poultry manure by decreasing water content through composting processes dalam Jurnal Soil Science and Plant Nutrition menyebutkan bahwa nitrogen dalam ekskreta ayam tersimpan dalam bentuk asam urat sebanyak 40-70 persen dapat berubah bentuk menjadi amonia dalam wujud gas setelah melalui proses oksidasi oleh bakteri dengan laju konversinya ditentukan berdasarkan kadar air dalam ekskreta tersebut. Artikel lain dengan judul Ammonia in Fish Ponds menyebutkan bahwa amonia merupakan limbah utama dari industri perikanan sebagai hasil degradasi protein dalam pakan serta produk sisa metabolisme melalui yang diekskresikan melalui difusi langsung ke dalam air dengan perantara insang dan dikeluarkan dalam bentuk padatan berupa feses. 

Limbah industri peternakan unggas dan budidaya perikanan dapat memicu munculnya bau tidak sedap, kematian organisme akuatik disebabkan oleh amonia terlarut, fenomena hujan asam disebabkan oleh lepasnya gas amonia ke atmosfer, serta membuka potensi pertumbuhan alga secara tidak terkontrol atau algal bloom. Meskipun demikian, ekskreta berupa feses dari kedua industri tersebut memiliki kandungan bahan organik dengan potensi sebagai bahan baku utama pupuk serta budidaya organisme tertentu yang memiliki ketergantungan terhadap suplai berkelanjutan metarial organik sisa pencernaan dalam ekskreta. 

Moina sp. 

Kutu air atau Moina sp. merupakan jenis krustasea planktonik yang hidup dengan memakan material organik serta mikroorganisme dalam air. Buku dengan judul Physiology of the Cladocera menyebutkan bahwa Moina sp. termasuk dalam famili Moinidae yang termasuk dalam subkelas Crustacea dengan sebutan Phyllopoda. Moina sp. umumnya digunakan sebagai pakan pada tahap awal perkembangan ikan dan/atau udang karena kaya akan kandungan protein yang menunjang pertumbuhan krusial awal fase larva. Artikel dengan judul Produktivitas dan Kualitas Moina Sp. yang Dipelihara dengan Berbagai Media Budidaya menyebutkan bahwa Moina macrocopa dan Moina micrura memiliki kandungan asam amino esensial dan protein sebanyak 52,4 persen dari keseluruhan nutrisi pada Moina macrocopa dan Moina micrura. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa Moina sp. memiliki daya tahan terhadap kadar oksigen rendah dan konsentrasi amonia terlarut yang tinggi, serta memiliki laju pertumbuhan yang dapat dioptimalisasi menggunakan kombinasi media berbeda, seperti limbah biofloc, mikroalga, dan material organik lainnya. 

Material organik yang digunakan sebagai sumber pakan dari Moina sp. dapat diperoleh dari pengelolaan limbah budidaya peternakan unggas dan perikanan. Pemanfaatan limbah peternakan unggas berupa feses disebutkan dalam artikel dengan judul Pengaruh Pemberian Dosis Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Kutu Air (Moina sp.) yang menyebutkan bahwa dalam model skala kecil pemeliharaan, alokasi pemberian kotoran ayam sebanyak 110 gram per liter dapat menghasilkan rerata populasi Moina sp. sebanyak 291 ekor dalam rentang waktu pemeliharaan selama 32 hari.

Baca juga : Jaga Performa Mesin Dengan Tune Up Mandiri

Pemanfaatan limbah akuatik dalam artikel Produktivitas dan Kualitas Moina Sp. yang Dipelihara dengan Berbagai Media Budidaya menyebutkan bahwa pemberian limbah hasil biofloc dari budidaya kelompok ikan nila dan mujair menunjukkan hasil yang signifikan terhadap kandungan protein dan asam amino yang dikandung oleh Moina sp. Meskipun demikian, artikel tersebut juga menyebutkan kombinasi dari limbah biofloc, material organik dari berbagai sumber berbeda, serta Chlorella menunjukkan kadar asam lemak dan protein yang berimbang.

Alur Model Budidaya

Perencanaan model budidaya Moina sp. dapat didasarkan pada prinsip biofloc yang disesuaikan dengan model kebutuhan dan keberlanjutan dari pengolahan limbah industri peternakan unggas dan budidaya perikanan. Penggunaan limbah berupa feses unggas dengan simpanan nitrogen berupa asam urat dapat diubah menjadi amonia atau urea melalui peran mikrobia tertentu. Artikel dengan judul The Decomposition of Uric Acid in Built Up Poultry Litter menyebutkan bahwa proses degradasi asam urat terjadi secara aerobik oleh jenis bakteri Nocardia, Streptomyces, Pseudomonas, Alcaligenes, dan Achromobacter menghasilkan produk berupa urea dan amonia.

Keberadaan amonia yang tinggi dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan Moina sp. dan kematian apabila melewati ambang batas karena sifatnya yang beracun bagi sel. Keberadaan urea terlarut sebagai zat dengan toksistas rendah mampu diubah menjadi nitrat oleh mikroorganisme nitrifikasi, sehingga dapat digunakan oleh mikroalga sebagai sumber nitrogen esensial tanpa menyebabkan akumulasi dalam air. Buku dengan judul Sustainable Biofloc Systems for Marine Shrimp menjelaskan bahwa keberadaan amonia dalam air dapat dioksidasi oleh bakteri Nitrosomonas spp., Nitrosococcus spp., Nitrosospira spp., Nitrosolobus spp., dan Nitrosovibrio spp. yang dapat mengkatabolisme amonia menjadi nitrit, serta keberadaan bakteri Nitrobacter spp., Nitrococcus spp., Nitrospira spp., dan Nitrospina spp. dengan kemampuan mengoksidasi nitrit menjadi nitrat. 

Artikel berjudul Pengaruh Pemberian Dosis Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Kutu Air (Moina sp.) menyebutkan keberadaan material organik dalam feses ayam dapat menunjang perkembangbiakan Moina sp. secara optimal dengan faktor pembatas berupa keberadaan amonia sebagai ekskreta dari Moina sp. serta molekul dengan kandungan nitrogen lain yang terlarut dalam air. Pemberian mikroorganisme yang mampu mengoksidasi amonia dan nitrit dengan produk akhir berupa nitrat dapat diinduksi dalam media perkembangbiakan untuk mencegah efek samping dari pemberian feses unggas terhadap pertumbuhan dan perkembangan Moina sp.

Baca juga : 5 Cara Lunasi Utang Dengan Cepat dan Mudah

Pemberian bakteri nitrifikasi memiliki peran lain berupa mengubah amonia yang diproduksi oleh Moina sp. menjadi nitrit dengan tingkat  toksisitas lebih rendah daripada amonia. Nitrit dalam bekas media budidaya Moina sp. akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi dan dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pertumbuhan mikroalga sebagai tindak lanjut pasca panen Moina sp.

Artikel dengan judul Nutrients Extracted from Chicken Manure Accelerate Growth of Microalga Scenedesmus obliquus HTB1 menyebutkan bahwa keberadaan zat besi, mangan, magnesium, sulfur, zink, fosfat, kalium, dan nitrogen dalam limbah industri peternakan ayam dan model agroindustri lainnya dapat menunjang pertumbuhan mikroalga jenis Chlorella vulgaris, Scenedesmus obliquus, serta Spirulina platensis dengan baik. Pemanfaatan medium bekas pertumbuhan dalam budidaya perikanan serta pemberian feses unggas dapat memacu pertumbuhan mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan Moina sp. 

Model budidaya Moina sp. dan mikroalga melalui pengolahan limbah industri peternakan unggas dan budidaya perikanan dengan pendekatan sirkuler bertujuan untuk memaksimalkan potensi dari limbah dan meminimalisir efek merugikan pada lingkungan. Alur mekanisme dan model perencanaan berkelanjutan Moina sp. dan mikroalga secara berkelanjutan diilustrasikan pada gambar berikut:


Gambar 1. Skema budidaya berkelanjutan Moina sp. dan mikroalga

Baca juga : Pakai WhatsApp Aero, Aman Nggak Ya?

Gagasan tersebut memerlukan pengujian lapangan dan analisis lebih lanjut sebelum dapat diaplikasikan secara langsung dengan skala besar. Meskipun demikian, pemanfaatan limbah industri peternakan unggas dan budidaya perikanan sebagai bahan baku utama dalam budidaya Moina sp. dan mikroalga membuka peluang baru terhadap pemanfaatan limbah biologis secara berkelanjutan dengan model sederhana, serta memungkinkan model pengelolaan berbasis sosial-ekonomi masyarakat yang mandiri dan berbasis gotong royong. 

Powered by Froala Editor

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.