Dark/Light Mode

Ginjal Rakyat, Wajah Kita

Minggu, 23 Oktober 2022 06:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Dari beberapa kasus itu, perlu ada yang bertanggungjawab. Dalam kasus Tragedi Kanjuruhan misalnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) meminta beberapa pihak untuk mengundurkan diri. Salah satunya, para pengurus PSSI. Tapi, sepertinya rekomendasi itu tak digubris.

Dalam kasus lainnya, termasuk gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak, juga sama saja. Harus ada yang bertanggungjawab.

Baca juga : Satunya Kata Dan Perbuatan

Ini persoalan serius. Tragis. Di beberapa negara, kasus semacam ini sudah menjadi tragedi menyedihkan serta aib luar biasa.

Ketika kasus ini mulai merebak, awalnya rakyat Indonesia membaca berita: Nestapa Gambia, 70 anak meninggal akibat gagal ginjal.

Baca juga : Siapa Musuh Kita?

Sekarang, kasus ini menimpa Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes, total ada 241 kasus gagal ginjal akut, di antaranya 133 meninggal dunia. Kasusnya tersebar di 22 provinsi.

Sama seperti Tragedi Kanjuruhan, kasus ini juga diberitakan media-media internasional. Menjadi konsumsi dunia.

Baca juga : ``Curi Ilmu`` Dari Georgia

Ini persoalan sangat serius. Urgen. Perlu antisipasi yang luar biasa. Bukan sekadar jadi “pemadam kebakaran”. Bukan juga langkah-langkah “panas-panas tai ayam”.

Empat kasus saja: bagaimana melindungi data-data pribadi rakyat, melindungi hewan ternak, melindungi rakyat penonton sepakbola, melindungi kesehatan dan ginjal rakyat, menjadi gambaran wajah sebuah bangsa. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.