Dark/Light Mode

Misteri Dalam Koalisi Parpol

Jumat, 5 Mei 2023 04:47 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi parpol untuk menghadapi Pilpres 2024 memang sudah terbentuk. Namun, hubungan antarparpol di masing-masing koalisi masih misteri. Komitmen mereka masih perlu diuji.

Sejauh ini, sudah ada tiga koalisi yang terbentuk untuk menghadapi Pilpres 2024. Mulai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dideklarasikan paling awal, kemudian disusul Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dan yang terakhir Koalisi Perubahan. Ada juga PDIP yang belum berkoalisi namun sudah membangun kerja sama dengan PPP.

Baca juga : Airlangga Masuk Ke Semua Koalisi

Komunikasi di internal koalisi masing-masing cukup intens. Namun, para anggota koalisi masih suka lirik sana lirik sini. Dalam balutan silaturahmi, mereka melakukan pertemuan serius dengan parpol lain di luar koalisinya.

Sejak Idul Fitri kemarin, pertemuan antara parpol beda koalisi ini semakin sering. Misalnya, pertemuan PPP dengan PDIP, pertemuan Golkar dengan PKB, pertemuan Golkar dengan Demokrat, pertemuan PKB dengan Demokrat, dan yang lainnya.

Baca juga : Jokowi Pake Jurus Ngopi

Silaturahmi ini tentu baik. Apalagi jika tujuannya benar-benar untuk membangun kekompakan memperbaiki Indonesia ke depan. Namun, di dunia politik, tentu selalu ada unsur “undang di balik batu” di setiap silaturahmi. Pasti ada faktor kepentingan yang ingin diraih dari pertemuan yang digelar. Apa kepentingannya? Itulah yang masih menjadi misteri.

Secara kasat mata, setidaknya pertemuan parpol-parpol ini menunjukkan bahwa koalisi yang terbangun masih belum kokoh. Parpol-parpol masih membaca dan mencari peluang yang lebih menguntungkan. Bukan mustahil, menjelang pendaftaran capres pada September nanti, ada beberapa parpol koalisi yang keluar dan bergabung dengan koalisi lain atau membentuk koalisi baru.

Baca juga : Moonbin Astro Meninggal, Polisi Yakin Bunuh Diri

Kondisi ini sangat mungkin terjadi. Sebab, koalisi yang dibangun selama ini hanya berdasarkan kepentingan pengusungan capres-cawapres dan perjanjian pembagian kue kekuasaan setelah Pilpres. Bukan dibangun berdasarkan kesamaan ideologi, visi, dan platform partai. Maka, ikatan dalam koalisi akan sangat rapuh. Jika ada parpol yang merasa tak akan dapat kue besar dalam koalisi, dia bisa dengan gampang keluar.

Sejauh ini, sudah ada tiga gerbong capres untuk 2024. Yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Gerbong ini kemungkinan kecil akan berubah. Sebab, ketiga kandidat capres ini sudah sangat kuat. Namun, koalisi yang mendukung mereka sangat mungkin berubah. Apalagi, masing-masing gerbang sampai sekarang belum menentukan cawapres.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.