Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Apakah Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK merupakan tindakan kampungan?
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan iya. “Itu ndeso,” tegasnya usai menjadi pembicara dalam acara diskusi di KPK, Jakarta, Selasa (18/7).
Baca juga : Senyum Manis Membawa Luka
Pernyataan Luhut mendapat reaksi dari para pegiat anti korupsi. Bahkan ada yang meminta supaya Presiden Jokowi menegur Luhut karena pernyataan tersebut.
Selama ini, memang, yang paling banyak disorot dan heboh: OTT. Apalagi kalau ada nama-nama besar. Sementara Pencegahan, walaupun cukup banyak dilakukan, seperti penerapan ekatalog, kurang mendapat perhatian.
Baca juga : ”Anti Politik Uang”, Basa-basi?
Kalau kondisinya seperti itu, masalahnya bukan di OTT-nya, tapi kurang berimbangnya standar penilaian masyarakat. Sisi Pencegahan KPK mesti “lebih kreatif” supaya bisa tampil lebih seksi. Lebih menarik. Tidak kalah seksi dengan OTT.
Tugas KPK; pencegahan, pendidikan, dan pencegahan (termasuk OTT), sama pentingnya. Jangan sampai, untuk menaikkan yang satu, lalu “mengorbankan” yang lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.