Dark/Light Mode

Lari Kencang Setelah Endemi

Kamis, 22 Juni 2023 06:37 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Walau status pandemi Covid-19 sudah resmi dicabut, bukan berarti penyakitnya ikut cabut atau menghilang. Covid-19 masih tetap ada, walau tak sebesar dan seluas sebelumnya.

Data terakhir yang dirilis Covid19. co.id, Rabu (21/6) misalnya, ada penambahan kasus sebanyak 114. Turun dibanding sehari sebelumnya, Selasa, yang berjumlah 129 kasus.

Baca juga : Korupsi Di Lorong Gelap

Walau status pandemi menjadi en￾demi sudah diumumkan secara resmi oleh Presiden Jokowi, kemarin, namun bagi sebagian orang, Covid-19 sudah dianggap lenyap beberapa bulan lalu. Atau, bahkan lebih lama lagi.

Itu terlihat misalnya dari sikap terhadap 3M; mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Istilah atau kebiasaan itu dianggap usang atau bahkan sudah dilupakan.

Baca juga : Argentina, Ini Indonesia!

Tapi, bagi sebagian lainnya, kebiasaan itu tetap penting. Ada atau tidak ada Covid. Kebiasaan hidup sehat terus terbawa dan tertanam. Sampai sekarang. Menjadi budaya hidup.

Begitulah “polarisasi” cara menyikapi Covid-19 yang berkembang di masyarakat. Masing-masing punya pendapat dan keyakinan sendiri.

Baca juga : Bukan “Cavoli Riscaldati”

Apa pun sikap masing-masing orang, ketika status pandemi berubah menjadi endemi, bukan berarti semuanya akan kembali normal. Kewaspadaan tetap diperlukan.

Contoh malaria. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini pernah mewabah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia seratus tahun lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.