Dark/Light Mode

Kecanduan Dan Homofili Politis

Minggu, 9 Juli 2023 06:16 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah orang bisa sakit karena politik? Bisa! Kalau ada calon anggota legislatif gagal yang kemudian terganggu jiwanya, itu sudah umum. Setelah pemilu biasanya ada kabar mengenai fenomena tersebut.

Ini tentang rakyat. Bukan wakil rakyat. Walau, tidak sedikit, akibat ulah legislatif maupun eksekutif, rakyat terkena getahnya.

Ambil satu contoh: polarisasi. Kita tidak melihat siapa yang benar atau salah. Atau awal dan akhirnya di mana. Tapi, kenyataannya, sekarang masih berkembang.

Baca juga : Butuh Yang Konkret, Bukan Politainment

Bahkan, sangat mungkin, Pemilu 2024 akan menumbuhsuburkan polarisasi. Apalagi, sepertinya, ada kecenderungan masyarakat terjangkit “candu politik”.

Para politisi memang meminta para simpatisannya supaya tidak mempolitisasi agama. Atau, “kita harus mengedepankan politik yang ber-Pancasila”. Atau, “mari kita ciptakan politik yang riang gembira”.

Terdengar indah. Namun, bisa menjurus omong kosong kalau di belakang layar masih ada yang bekerja, membayar dan bermain untuk membakar para pendukung, memprovokasi massa sehingga tercipta suasana panas membara.

Baca juga : Bersanding Untuk Bertanding?

Massa yang terbakar inilah yang berpotensi menjadi pecandu politik. Sama seperti alkohol, kopi, atau rokok, ada yang sekadar minum sewajarnya, ada pula yang kecanduan. Begitu pula politik. Bisa nyandu.

Yang kecanduan biasanya akan melihat apa pun dari perspektif politis. Ibadah, olahraga, warna baju, potongan rambut, jalan raya, model jendela, menu yang dimakan, tas kresek, termasuk urusan keluarga, semuanya dikaitkan dengan politik.

20 tahun lalu misalnya, ketika kondisi masih “normal”, tidak banyak yang memilih pasangan berdasarkan preferensi politik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.