Dark/Light Mode

Hijrah Cara Berpolitik

Senin, 24 Juli 2023 00:28 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Umat Islam baru saja merayakan Tahun Baru 1445 Hijriah. Momen ini merupakan pengingat bagi umat pada peristiwa hijrah (berpindah) Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dari Mekkah ke Madinah, 14 abad silam. Momen ini juga menjadi pelajaran bagi semua, bahwa untuk mencapai kebaikan dan kesuksesan, seseorang harus mau berhijrah.

Dalam dunia politik, hijrah juga penting. Yaitu hijrah dari cara-cara politik kotor ke politik bersih yang penuh gagasan. Dengan hijrah seperti ini, Pemilu 2024 niscaya akan berjalan lebih baik. Politik yang aman dan damai, tanpa ada gesekan dan perseteruan.

Baca juga : 5 Tahun Putar Musik Berisik

Selama ini, dunia politik kita masih “jahiliyah”. Pertarungan politik sering dibumbui hal-hal kotor. Para calon dan pendukungnya sama-sama sering melakukan segala cara demi memenangkan kontestasi. Mulai dari money politics, adu domba, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, caci maki, sampai penyebaran fitnah.

Cara-cara ini membuat Pemilu, yang seharusnya sebagai wahana pesta demokrasi, berjalan panas. Ada yang saling lapor ke pengawas Pemilu dan penegak hukum, ada yang demo dengan mengerahkan massa sebanyak-banyaknya, ada juga yang sampai menggeruduk rumah atau kantor.

Baca juga : Janji Palsu Para Politisi

Cara-cara seperti ini sudah banyak menelan korban. Beberapa nyawa melayang akibat bentrokan atau kerusuhan. Dan yang paling parah, terjadi keterbelahan masyarakat ekstrem. Pemilu 2014 dan 2019 telah memberikan pelajaran bagi kita semua, betapa mahalnya harga yang harus dibayar akibat keterbelahan itu.

Untuk itu, sudah saatnya kita berhijrah dalam cara berpolitik. Politik kotor harus ditinggalkan. Digantikan dengan politik adu gagasan, politik yang merangkul, dan politik yang saling menghargai.

Baca juga : Raihaanun, Dicerai Karena Selingkuh

Kita bersyukur, saat ini, para kandidat Capres yang mau bertarung bersikap santun. Baik (penyebutan diurutkan berdasarkan abjad) Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, maupun Prabowo Subianto, sering saling memuji. Memang kadang ada juga sindiran, tapi masih dalam kadar wajar. Para parpol pendukung masing-masing Capres juga lebih rukun. Mereka banyak saling mengunjungi dan silaturahmi.

Semoga kondisi ini terus berjalan sampai masa kampanye dan pencoblosan nanti. Kita juga berharap, para pendukung Capres bisa mengikuti cara-cara jagoannya, yang lebih santun. Dengan semua ini, cita-cita Pemilu berjalan dengan baik, aman, terbit, akan menjadi kenyataan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.