Dark/Light Mode

Pembatasan Impor Jangan Tanggung

Senin, 9 Oktober 2023 00:09 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Pemerintah membatasi impor beberapa komunitas patut diacungi jempol. Sebab, saat ini, pasar dalam negeri kita sudah begitu banjir dengan barang impor. Baik yang ada di pasar tradisional, ritel modern, sampai dengan toko-toko online. Jika impor itu tidak dibatasi, jelas akan membuat produk dalam negeri megap-megap.

Pembatasan impor ini merupakan permintaan langsung Presiden Jokowi. Pembatasan ini dilatarbelakangi beberapa keluhan dari asosiasi maupun masyarakat mengenai banjirnya barang impor. Ada delapan komoditas yang dibatasi. Yaitu mainan anak-anak, barang elektronik, produk alas kaki, produk kosmetik, barang tekstil, obat-obatan tradisional dan suplemen kesehatan, produk pakaian jadi dan aksesorisnya, produk tas.

Baca juga : Dugaan Korupsi Impor Gula, Kemendag Pastikan Siap Bantu Kejagung

Kita berharap, pembatasan ini tidak berhenti pada delapan komoditas itu. Sebab, selama ini, banyak barang yang “remeh-temeh” tetapi banyak digunakan masyarakat, juga banyak yang berasal dari impor. Contohnya, perabotan rumah tangga, furniture, dan perkakas.

Saat ini, perabotan rumah tangga didominasi barang China. Mulai dari yang mewah sampai yang kecil-kecil seperti sapu, sikat cuci, bahkan keset juga dari China. Padahal, barang-barang ini bisa dibuat industri dalam negeri. UMKM juga bisa membuatnya.

Baca juga : Dito Yakin Program Pesta Prestasi Kemenpora Lahirkan Talenta Unggul

Demikian juga dengan furniture. Saat ini, banyak kursi, meja, sofa, lemari, juga buatan China. Perkakas juga sama. Seperti pisau, palu, obeng, juga cangkul yang beberapa kali disebut Presiden Jokowi, juga banyak dari impor.

Pembatasan impor terhadap barang-barang ini penting dilakukan. Sebab, sebagian besar masyarakat kita belum begitu peduli dengan asal barang yang mereka beli. Asal murah dan bagus, mereka beli saja. Tidak peduli barang itu buatan dalam negeri atau impor.

Baca juga : Nyeri pada Dada, Apa Pertanda Serangan Jantung?

Kualitas barang dalam negeri sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Bahkan, ada beberapa yang justru lebih bagus dari produk China. Namun, karena barang kita kalah banyak dan kalah jenis, seringkali kurang terlirik konsumen.

Untuk itu, pembatasan yang dilakukan pemerintah jangan tanggung. Untuk barang-barang yang bisa diproduksi di dalam negeri, tidak perlu diimpor. Maksimalkan saja barang-barang kita. Ada pun untuk merek-merek luar negeri, Pemerintah harus bisa menarik perusahaan mereka agar membangun pabrik di dalam negeri. Sedangkan untuk impor, khususkan saja pada barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.