Dark/Light Mode

Beras Plastik, Benarkah Ada?

Senin, 16 Oktober 2023 00:12 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah mahalnya harga beras dan impor yang dilakukan Pemerintah, muncul isu beras plastik. Isu viral dan membuat sebagian masyarakat resah. Lalu, benarkan ada beras yang dicampur plastik atau bahkan terbuat dari plastik?

Isu beras plastik ini muncul setelah pengakuan seorang warga di Medan, Sumatera Utara, Senin (9/10). Warga tersebut mengaku membeli beras lebih murah dari biasanya. Namun, saat dimasak, teksturnya dirasa berbeda. Dia pun curiga beras tersebut sintetis hingga akhirnya tak jadi memakan nasi dari beras tersebut.

Kemudian, ada juga pengakuan warga di Bukittinggi, Sumatera Barat. Warga ini mengaku mengkonsumsi nasi dari beras “plastik” itu. Setelah makan, dia merasa pusing, mual, dan tenggorokan panas.

Baca juga : Anak SD Jadi Bandar Judi

Benarnya beras yang dimasak warga Medan dan dikonsumsi warga Bukittinggi itu bercampur atau terbuat dari plastik? Masih tanda tanya. Sebab, sampel dari beras itu belum diuji atau diserahkan ke pihak berwenang. Baru sebatas pengakuan, yang kemudian viral di media sosial.

Yang jelas, isu beras plastik ini bukan yang pertama. Isu serupa pernah terjadi pada Mei 2015. Bahkan, saat itu lebih heboh. Sampai dibahas di sidang kabinet dan dalam rapat di DPR. Saat itu, isu beras plastik dipicu pengakuan seorang warga di Bekasi soal beras yang dimasaknya terlibat berbeda, lengket seperti plastik dan beraroma lain.

Saking hebohnya, beberapa media nasional melakukan investigas dan muncul video-video pembuatan biji plastik yang menyerupai beras. Penjual beras “plastik” diintrogasi polisi sampai harus menutup toko beberapa saat.

Baca juga : Demokrat Pasti Senang Kalau AHY Jadi Menteri

Namun, setelah diteliti dan dicek di lab, tidak ada beras plastik. Yang ada, hanya kesalahan memasak dari warga tersebut, sehingga tekstur nasi dan baunya berbeda.

Untuk kasus saat ini, beras warga Medan dan Bukittinggi tersebut belum sempat dicek ke lab. Namun, jika dilihat dari konstruksi kejadiannya, hampir mirip dengan isu yang terjadi di 2015. Kebenaran pengakuan dari dua warga itu sangat diragukan. Sebab, kalau benar ada beras plastik di pasaran, yang jadi korban pasti bukan satu atau dua keluarga. Semua masyarakat yang membeli beras serupa pasti juga menjadi korban.

Atas hal ini, pantas jika Dirut Bulog Budi Waseso alias Buwas sampai geram dengan isu beras plastik. Apalagi isu ini dibumbui dengan embel-embel beras China. Padahal, sampai saat ini, Indonesia belum mengimpor beras dari China. Buwas pun mencoba memberi “pencerahan” atas isu ini. Kata dia, tidak mungkin beras dicampur plastik. Sebab, biji plastik lebih mahal daripada harga beras.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.