Dark/Light Mode

Bonus “Kepala Ikan”

Minggu, 26 November 2023 06:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Kepala ikan membusuk mulai dari kepala”. Lalu siapa yang akan memotongnya supaya tidak menjalar? Apakah tempat pemotongannya bersih atau kotor? Bagaimana kalau pisau pemotongnya tidak steril?

Soal “Ikan busuk” itu diungkapkan filsuf, ahli politik dan hukum Romawi, Marcus Tullius Cicero.

Dia mendengar pembicaraan itu ketika berjalan di pasar Marcellum di Roma. Kalimat penjual ikan itu kemudian disampaikannya saat berpidato di depan para senator Romawi.

Baca juga : Kampanye, Akan Seperti Apa?

Saat itu, Romawi dalam kondisi terpuruk. Penyelewengan, penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi merajalela.

Sekarang, di negeri ini, sudah berapa “kepala ikan” yang membusuk. Kakap maupun teri.

Kepala daerah, para wakil rakyat, menteri, lembaga tinggi negara, pejabat yang disebut “yang mulia”, eksekutif, legislatif serta yudikatif menyumbang “kepala ikan busuk” buat negeri ini.

Baca juga : Panas Karena Poin Lima

Terbaru, kita dihadapkan pada fakta yang sangat di luar nalar: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat korupsi dengan memeras Menteri Pertanian. Keduanya adalah “kepala”.

Apakah setelah Firli diberhentikan, dan digantikan Nawawi Pamolango, KPK akan lebih baik, dan tidak tebang pilih?

Apakah masih ada “kepala-kepala” lain di KPK yang diduga mengarah ke pembusukan? Semoga tidak. Karena, harapan terhadap KPK sangat besar. Walau, ada juga yang realistis bahwa KPK sekarang tidak lagi sama dengan yang sebelumnya.

Baca juga : Gagasan Di Nomor 10?

Berharap ke KPK butuh totalitas dari para pimpinannya. Jangan setengah-setengah. Karena itu, dibutuhkan “manusia setengah dewa” di KPK.

Sayangnya, Dewan Pengawas yang digadang-gadang diisi oleh para “manusia setengah dewa”, ternyata juga tak sekuat dan sehebat nama besar para anggotanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.