Dark/Light Mode

Berdebat Tentang Format Debat

Senin, 4 Desember 2023 00:15 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdebatan elite politik menjelang Pilpres 2024 semakin ramai dan panas. Isu apa saja bisa jadi bahan perdebatan panjang. Yang terbaru, para elite berdebat mengenai format debat Capres-Cawapres yang digelar KPU.

Format debat Capres-Cawapres dalam Pilpres 2024 memang agak berbeda dengan format sebelumnya. KPU menetapkan, dalam lima kali pelaksanaan debat, tidak ada lagi debat khusus yang hanya diikuti Capres dan debat khusus yang hanya diikuti Cawapres. Dalam semua pelaksanaan debat, Capres dan Cawapres harus hadir dan saling mendampingi, mesti porsinya berbeda-beda.

Di Pemilu sebelumnya, debat tersebut terbagi dalam tiga jenis. Yaitu, debat Capres-Cawapres yang dilaksanakan dua kali, debat khusus Capres yang dilaksanakan dua kali, dan debat khusus Cawapres yang dilaksanakan satu kali.

Baca juga : Penumpang Lompat Ke Sayap Pesawat

Perbedaan inilah yang memicu perdebatan. KPU sudah menjelaskan, format ini diputuskan berdasarkan rapat dengan para perwakilan Capres-Cawapres. Dalam rapat tersebut, semua sepakat debat dilaksanakan sebanyak lima kali dan tidak ada debat khusus Capres atau debat khusus Cawapres, namun semuanya bareng-bareng.

Namun, kubu Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan kubu Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, terlihat curiga KPU menetapkan format itu demi mengakomodir keinginan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Anies bahkan sudah berkomentar langsung, menginginkan format debat seperti Pilpres sebelumnya.

Tak berhenti di situ, ada elite yang menuding Gibran tak berani untuk debat sendirian, makanya debat Cawapres dihilangkan. Mereka berasumsi demikian karena selama ini Gibran jarang berpidato panjang. Pernyataannya pendek-pendek. Intinya, mereka menganggap, gaya Gibran nggak cocok untuk debat.

Baca juga : Jennifer Bachdim, Senang Irfan Kerja Lagi

Pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersengat dengan pernyataan ini. Mereka mengklaim, yang mengusulkan format debat baru ini justru datang dari kubu Anies-Muhaimin. Untuk Prabowo-Gibran, TKN memastikan, siap dengan format apa pun.

Terlepas dari siapa yang mengusulkan dan siapa yang diuntungkan dengan format ini, perbedatan ini tidak akan berhenti. Para elite politik akan terus mencari celah mendebat apa pun demi mendegradasi lawan dan meningkatkan citra di depan publik.

Setelah urusan format debat ini selesai, akan muncul isu baru yang diperdebatkan. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai pencoblosan, bahkan setelah KPU mengumumkan pemenang Pemilu. Karena begitulah politik, para aktornya ingin selalu berdebat dan menonjolkan diri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.