Dark/Light Mode

Bukan Sekadar Cari Pemenang

Selasa, 13 Februari 2024 06:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Besok sore, bayangan utuh pemenang Pemilu sudah diketahui. Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, di jam-jam awal penghitungan cepat, kira-kira selepas maghrib, masing-masing pihak akan mengklaim sebagai pemenang.

Hasil resminya tentu yang disahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Rekapitulasi hasil penghitungan suara akan dilakukan 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

Kalau ada permohonan perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK), prosesnya bisa lebih lama lagi. Kalau ada pilpres putaran kedua yang dijadwalkan pada 26 Juni 2024, juga butuh waktu lagi.

Pemilu satu atau dua putaran, keduanya punya konsekuensi masing-masing. Juga butuh keikhlasan luar biasa untuk bisa “Menang Jangan Jumawa, Kalah Harus Lapang Dada” seperti judul berita utama Rakyat Merdeka di halaman depan, kemarin.

Baca juga : Pemilu, Di Mana Titik Temunya?

Melihat kerasnya kompetisi saat ini, rentang waktu dari 14 Februari ke 26 Juni (kalau ada putaran kedua), segala kemungkinan bisa terjadi. Komposisi koalisi misalnya, bisa berubah.

Di masa kampanye (putaran kedua) yang dijadwalkan pada 2 Juni sampai 22 Juni 2024, suhu bisa bertambah panas. Karena yang bertarung hanya dua kubu, maka head to head yang keras perlu dihindari.

Semua pihak perlu menjaga situasi dan kondisi sebaik-baiknya. Ini perlu diingatkan karena bara panas bisa saja menjadi api.

Bara itu antara lain bersumber dari dugaan kecurangan, oleh siapa pun. Atau dari saling ejek antar pendukung, serta sikap jumawa serta tidak siap menerima kekalahan dari para elit.

Baca juga : Jangan Biarkan Jendela Pecah

Bara itu juga akan menjadi api kalau lembaga-lembaga resmi seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mahkamah Konstitusi (MK) serta seluruh aparat tidak bertindak profesional.

Kondisi apa pun di tengah masa yang sensitif ini, perlu disikapi hati-hati. Jangan dianggap biasa-biasa saja. Karena, mahasiswa, guru besar serta kampus-kampus dan civil society sudah “ramai” sebelum pemilu. “Keramaian” itu sulit diprediksi, apakah akan sepi atau tambah ramai dan panas.

Hari pencoblosan besok akan menjadi titik genting yang sangat krusial. Semua pihak menyarankan “jangan salah pilih”. Imbauan itu bisa bermakna “pilihlah saya/kami. Jangan pilih yang lain”. Karena itu, selain rekam jejak, juga perlu memprediksi rute ke depan yang akan di lalui masing-masing parpol serta capres-cawapres seandainya mereka terpilih.

Misalnya, kalau parpol X yang menang, apa yang akan terjadi dengan Indonesia lima atau sepuluh tahun ke depan. Di segala sektor. Dari pusat sampai daerah. Dari persoalan kecil sampai masalah kenegaraan yang strategis.

Baca juga : Politik Rem Dan Kaca Spion

Pada akhirnya, hanya ada satu pemenang. Namun, bangsa ini jangan sekadar mengejar menang-kalah, tapi juga benar-salah serta nilai-nilai. Nilainilai (value) yang baik itulah yang akan membimbing bangsa ini ke depan, siapa pun pemenangnya. Kapan pun. Sekarang maupun nanti.

Besok, selepas magrib, ketika bayangan utuh hasil pemilu sudah terlihat, kita tunggu apa yang akan terjadi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.