Dark/Light Mode

Politik Rem Dan Kaca Spion

Minggu, 4 Februari 2024 05:45 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Kampus-kampus Mulai Bersuara Kritis”, begitu judul berita di halaman depan Rakyat Merdeka, Sabtu (2/2/2024).

Suara-suara dari kampus ini perlu didengar. Suara ini bukan sekadar untuk mengekspresikan kebebasan berbicara, tapi memuat substansi dan esensi penting. Apa yang disampaikan para Guru Besar dan sivitas akademik ini, perlu disikapi serius.

Baca juga : Tafsir-tafsir Menteri MundurĀ 

Suara-suara keras, bahkan sangat keras, sebenarnya sudah sering dan sudah banyak disampaikan berbagai pihak. Namun, ketika suara itu muncul dari kampus, dari para Guru Besar, bobot dan nilainya tentu sangat berbeda.

Adakah kepentingan di balik suara-suara kritis tersebut? Tentu ada. Ini tergantung kacamata masing-masing.

Baca juga : Rakyat Bukan Objek Perjudian Politik

Ada pihak yang melihatnya dari kacamata kepentingan pribadi, kelompok, partai politik atau kacamata pilpres. Ada pula yang menilainya sebagai suara jernih, tulus dan murni dari kaum terpelajar yang resah terhadap arah perjalanan bangsa.

Perjalanan tersebut bukan hanya soal perkembangan politik menjelang pemilu. Tapi, menjangkau banyak sendi kehidupan bangsa beberapa tahun terakhir.

Baca juga : Mencari Messi Dan Ronaldo Politik

Seperti yang disampaikan Dewan Guru Besar dan civitas akademik Universitas Indonesia (UI), bahwa sikap para  pejabat, elit politik dan hukum sudah mengingkari sumpah jabatan mereka dengan menumpuk harta pribadi, dan membiarkan negara digerus korupsi dan tanpa tata kelola.

“Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup,” kata Harkristuti Harkrisnowo, ketua Dewan Guru Besar UI yang menyampaikan Petisi tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.