Dark/Light Mode

Masih Adakah Pemilu Riang?

Kamis, 11 Januari 2024 05:29 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Suhu politik memanas. Politik riang gembira yang selama ini digaungkan jangan sekadar jadi slogan. Kalau tensinya tidak turun, bisa melebar kemana-mana.

Memang tidak ada lagi cebong-kampret. Politik identitas, juga kurang diminati. Semua sudah diblending. Campur baur. Namun, suhu panas tak terhindarkan. Benih polarisasi baru, mulai tumbuh.

Debat capres-cawapres yang sangat atraktif menjadi salah satu pemicunya. Panasnya berhari-hari. Bahkan bisa sampai ke debat berikutnya.

Seusai debat Minggu (7/1) lalu, saling sindir meluas. Bahkan, keluar kata-kata menjurus kasar. Suhu panas ini bisa sampai ke debat cawapres, Minggu, 21 Januari 2024.

Hoaks dan disinformasi yang kian menjamur menambah panas suhu politik. Dikhawatirkan, ada oknum peserta pemilu yang di layar depan mengan jurkan pemilu damai, tapi di layar belakang justru berbuat sebaliknya.

Baca juga : Menimbang Penonton Debat

Karena itu, supaya tidak memanas, semua pihak perlu berjalan lurus di rel masing-masing. Jangan keluar rel.Jangan melenceng.

KPU, Bawaslu, parpol, aparat dan pejabat negara serta semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu, di segala lapisan, harus disiplin menjaga tupoksinya masing-masing.

Jangan menyiram “bensin” kepada rakyat dan para pendukung yang memang sudah panas. Hindari pernyataan, tindakan serta kebijakan kontroversi.

Walau kita melihat sikap kenegarawanan semakin sulit ditemukan, kita tetap berharap jangan sampai para politisi menjadi aktor utama yang merobohkan demokrasi Indonesia.

Para politisi perlu memberi teladan yang baik. Jangan justru menjadi bagian dari masalah.

Baca juga : Debat, Catenaccio Dan Gegenpressing

Kalau tidak bisa menjaga, setidaknya jangan ikut menghancurkan sendi dan pilar politik kita. Demokrasi tidak boleh berjalan mundur.

Imbauan untuk sama-sama menjaga serta menciptakan pemilu berkualitas bukan sekadar “omong doang”. Ini penting. Apalagi dunia internasional ikut mencermati pemilu Indonesia.

Beberapa lembaga internasional bahkan menempatkan pemilu Indonesia dalam “10 pemilu di dunia yang perlu diperhatikan”. Tahun ini, selain Indonesia ada 56 negara lainnya yang menggelar pemilu.

Secara geopolitik, pemilu Indonesia dinilai penting. Beberapa lembaga dan media asing ternama mencermati pemilu Indonesia.

Proses serta hasil pemilu Indonesia akan masuk radar internasional. Mereka akan menjadikan pemilu sebagai salah satu alat ukur Indeks Demokrasi.

Baca juga : Riuh Berebut Suara Anak Muda

Indeks Demokrasi menjadi salah satu acuan penting bagi investor asing untuk menanam modal di suatu negara.

Karena itu, pemilu riang gembira, Luber dan Jurdil, jangan sekadar dijadikan pemanis kampanye di panggung depan. Semua pihak harus mengusahakannya serius.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.