Dark/Light Mode

Semoga Bukan Menu Basi

Minggu, 12 Januari 2020 05:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini awal tahun yang sumpek. Mulai dari banjir, Jiwasraya, kasus Natuna sampai Novel Baswedan. Belum selesai di situ, kita dikejutkan lagi oleh OTT KPK yang melibatkan Komisioner KPU. Ada juga bumbu-bumbu drama yang menyeret nama Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP.     

Belum kering luka itu, sekarang muncul lagi kasus Asabri. Peletupnya Menko Polhukam Mahfud Md. Isu dan kasus datang bertubi-tubi seperti kena hantaman keras Mike Tyson.     

Mahfud melempar “bom”: ada dugaan korupsi Rp 10 triliun dari dana yang dikumpulkan dari para prajurit TNI itu. Menurut Mahfud, Asabri tak kalah fantastisnya dengan Jiwasraya.     

Pernyataan Mahfud mengenai dugaan kasus Asabri sepertinya bukan tiba-tiba keluar. Sangat mungkin sudah ada pembicaraan internal di kalangan pemerintah. Sudah ada keresahan terhadap kondisi di beberapa BUMN.     

Baca juga : Pertamina Salurkan Bantuan Banjir dan Longsor di Bogor

Sebenarnya, beberapa pihak yang mengerti BUMN sudah menduga, bukan hanya Jiwasraya yang akan meledak tahun ini, tapi ada beberapa lagi. Menarik ditunggu.     

Bersih-bersih yang akan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir, sepertinya sekarang terbukti. Hampir tiap hari Erick harus menyiapkan lap. Untuk bersih-bersih. Ketika sedang bersih-bersih, dia sering terkaget-kaget.     

Ada saja masalahnya. Mulai dari BUMN yang berkembang biak sampai punya ratusan anak-cucu, lalu direksi BUMN menjadi komisaris di enam perusahaan anak-cucu tersebut.     

Erick juga terkaget-kaget dengan bisnis hotel perusahaan BUMN, lalu bisnis rumah sakit yang berkembang biak seperti kurang padu.     

Baca juga : Arteta Ancam Jual Mustafi

Apakah “bersih-bersih” ini sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku sudah tidak punya beban di periode keduanya? Dengan demikian, apakah Presiden akan menggunakan “kacamata kuda”? Lurus saja ke depan. Tidak nengok kiri-kanan. Tidak tebang pilih. Siapa pun yang bersalah akan disikat. Tanpa pandang bulu.     

Kita berharap pemerintah terus menyeriusi banyak kasus ini. Bukan hanya sekadar persoalan hukumnya, tapi juga langkah-langkah penyehatannya.     

Jangan sampai pemerintah kehabisan bensin di tengah jalan atau “masuk angin”. Jangan juga ada kesan bahwa “bersih-bersih” ini sekadar “pergantian pemain”.     

Rakyat yang sudah banyak disuguhi isu serta menu yang tidak sedap di awal tahun ini, perlu disuguhi menu penutup yang enak. Bukan menu basi.     

Baca juga : PSSI Terus Tingkatkan Kualitas Wasit

Kita berharap akan ada happy ending. Buat rakyat. Bukan buat oknum-oknum yang justru melukai hati rakyat. Bukan juga buat “pemain baru” yang bisa saja menyuguhkan menu yang lebih tidak enak lagi.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.