Dark/Light Mode

Membayangkan Langkah JK

Selasa, 7 April 2020 02:47 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat krisis Corona seperti ini, kalau Jusuf Kalla (JK) menjadi Wakil Presiden, apa yang akan dilakukannya? Kita bisa membayangkan. Kira-kira, JK akan bergerak cepat. Langsung ke persoalan. Fokus. Kadang agak nyerempet-nyerempet markah. Tentu saja dalam artian positif.

Pola pikir dan pola kerja seperti itu dibuktikannya saat menyelesaikan berbagai konflik dan menangani bencana. Sebut misalnya konflik Aceh, Ambon, Poso atau tsunami Aceh.

Baca juga : DPR, Tunda Dululah…

Kita flashback saat tragedi tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Saat itu, begitu mendengar kabar, JK langsung melapor ke Presiden SBY yang sedang berada di Nabire, Papua. SBY sedang menemui korban gempa. “Tolong segera koordinasikan,” jawab SBY memberi instruksi.

JK langsung bergerak cepat. Rapat kabinet digelar di rumah dinasnya. Atas izin Presiden, dia mengendalikan menko-menkonya. Salah satu menteri diutusnya ke Aceh, sebagai tim pembuka jalan. JK memberi bekal Rp200 juta plus telepon satelit karena jaringan komunikasi terputus.

Baca juga : Corona, Ada Temuan Baru?

Pada 27 Desember, menggunakan pesawat pribadinya, JK dan rombongan tiba di Aceh. Dia membawa uang cash Rp6 miliar dari Jakarta. Di Banda Aceh, uang tersebut dibelikan sembako. Tapi beras masih kurang.

Mereka lalu mencari gudang Dolog. Ketemu. Tapi gudangnya masih terkunci. Digembok. “Kalau tidak bisa dibuka, tembak gemboknya. Masa’ untuk buka gudang Dolog harus tanda tangan Wapres,” kata JK.

Baca juga : Ketika Corona Berlalu…

Dor! Gembok ditembak. Pintu dibuka. Beras lalu diangkut ke berbagai titik pengungsi. Beberapa hari di Aceh, JK yang juga menjabat Ketua Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, berkeliling dan melakukan koordinasi. Kisah-kisah mengenai tsunami dan penanganan konflik di beberapa daerah diceritakannya kembali dalam beberapa kesempatan.

JK yang sekarang menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tentu ruang geraknya tak seluas ketika menjabat Wapres atau Menko Kesra. Namun, dia tetap memberikan masukan dan pandangannya. Kamis (2/4)lalu  saat diwawancarai salah satu stasiun TV, JK mengatakan, pemerintah pusat seharusnya bisa bergerak dan mengambil tindakan lebih cepat dibanding pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Itulah JK.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.