Dark/Light Mode

Awasi Daerah

Kamis, 14 Maret 2019 08:06 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Minggu ini, ada dua isu menarik mengenai kepala daerah. Pertama, Bupati Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang mengeluarkan Surat Perintah 1 Maret. Surat itu memerintahkan dirinya sendiri untuk menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan.

Rangkap jabatan itu akan berakhir setelah ada pelantikan Kepala Dinas Kesehatan yang definitif. Kalau benar, ini aneh. Yang kedua, Bupati Pandeglang, Banten, yang membeli mobil dinas seharga hampir dua miliar.

Masalahnya, Pandeglang dikenal sebagai daerah miskin. Kurang etis. Minim sense. Kita berharap, pusat tidak kehilangan kontrol terhadap daerah.Jangan sampai muncul “raja-raja kecil” yang lepas dari pengamatan dan pengawasan pemerintah pusat, apalagi yang jauh dari Jakarta. Apalagi yang punya “hubungan baik” dengan DPRD.

Baca juga : Hening Politik

Apalagi yang “mainnya” sangat lincah dan lihai. Belum lagi bicara mengenai peraturan daerah yang tumpang-tindih dengan peraturan pemerintah pusat. Banyak yang tabrakan. Sangat tidak efektif. Merusak semangat investasi. Apakah Presiden tidak tahu? Tahu. Sangat tahu.

“Jangan banyak-banyak buat perda. Saya tahu kenapa perda dibuat banyak. Arahnya ke mana saya tahu. Saya ini orang lapangan, saya ngerti. Tapi marilah kita ubah itu,” pinta Presiden dalam sebuah acara, tahun lalu.

Harapan Presiden mestinya segera ditindaklanjuti. Oleh aparat terkait. Dicari jalan keluarnya. Segera. Selain itu, APBD juga sering menjadi masalah. Tidak sesuai skala prioritas. Bahkan, ada yang melenceng dan bocor kemana-mana.

Baca juga : "Gakribet”

Sudah berapa banyak kepala daerah dan anggota DPRD-nya yang terseret kasus penyusunan APBD. Mestinya ini menjadi pelajaran berharga. Apakah ini karena ada “raja-raja kecil” yang sulit disentuh? Yang punya kekuasaan sangat luas. Yang punya banyak kawan untuk bersekutu.

Juga keluarga dan kerabat yang menjabat? Di sinilah perlunya negara hadir dengan penuh kekuatan, ketegasan dan keadilan. Adil? Ya. Misalnya, jangan karena kawan separtai, lalu seolah-olah tutup mata. Dibiarkan.

Ini tidak sehat. Kalau “raja-raja kecil” sudah bersatu lalu tumbuh menjadi “raja-raja besar”, akan sulit dikendalikan. Seperti kuda liar. Kalau tak segera dikendalikan, nanti repot sendiri. Atau memang senangnya repot?

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.