Dark/Light Mode

Politik Dan Persahabatan

Rabu, 27 Maret 2019 08:18 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepekan ini beredar pesan moral berantai: ‘dipertemukan via facebook, dipererat melalui WhatsApp group namun dipisahkan oleh Pilpres.’

Ya, momentum pemilihan Presiden tahun ini benar-benar telah mengguncang, menggoyahkan sendi-sendi persaudaraan, pertemanan, dan persahabatan. Tak sedikit telah merusak dan meluluhlantakkannya.

Pilpres telah mengubah beberapa wilayah menjadi titik-titik pusat gempa. Di beberapa daerah tepian pantai getaran akibat gesekan lempeng pergaulan antar sesama anak bangsa memicu gelombang tsunami perpecahan.

Baca juga : Artis Bayaran

Perlu langkah kontigensi agar kerusakan sosial tidak semakin parah. Jangan sampai urusan pesta demokrasi lima tahun sekali merusak jalinan persaudaraan, pertemanan, pertamaan yang usianya bisa seumur hidup.

Semakin tingginya intensitas guncangan sepertinya dipicu persaingan semakin ketat. Beberapa hasil survey menunjukkan semakin tipisnya selisih kemenangan kekalahan.

Keduanya terus semakin meningkatkan serangan untuk menggembosi, menggerus tingkat elektoral masing-masing. Tipisnya selisih hasil survey telah menyumbang persilangan dukungan politik.

Baca juga : Survey & Framing Opini

Tidak sedikit yang saling menyeberang. Kalau dalam suasana seperti ini, pengusaha-pengusaha cerdas memilih main dua kaki. Tak cuma pengusaha, politisi pun mulai menempuh permainan dua kaki.

Dua kontestan Pilpres terus memupuk optimisme dan berharap keajaiban. Mereka juga harus berjuang untuk menjaga momentum untuk zero mistake. Tidak melakukan silly mistake yang bisa merusak solidnya suara dukungan.

Kalau ibarat main catur, ini sudah tersisa beberapa pion andalan. Segala taktik dan strategi sudah dikeluarkan. Jangan sampai salah langkah. Bisa skak matt. Game over dengan cara yang tragis.

Baca juga : Politik Adu Kartu Sakti

Apalagi kesalahan langkah dilakukan oleh para pendukung utama karena kecorobah dan keserakahan. Nafsu berkuasa yang lepas kontrol yang merusak semuanya. Kasus transaksi jabatan dari kelompok Petahana telah menggerus kepercayaan pemilih.

Aksi barisan Petahana jangan sampai melakukan blunder. Terakhir direksi perusahaan milik negara yang telah terjaring OTT (operasi tangkap tangan), sepertinya ikut menyumbang tergerus perlahannya tingkat kesukaan dan keterpilihan Petahana.

Kalau terus terjun bebas maka penantang ketiban pulung untung. Kemenangannya bukan karena mereka naik kesukaan dan keterpilihannya tapi karena merosotnya kepercayaan kepada Petahana. Kalau ini yang terjadi, 2019 Ganti Presiden jadi kenyataan.**

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.