Dark/Light Mode

Keluarga Dan Pilihan Politik

Senin, 4 Maret 2019 06:30 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Hak individu terdasar dalam sistem demokrasi ialah kebebasan menentukan pilihan politik. Setiap manusia dewasa, apapun jenis pekerjaan, kedudukan, maupun status ekonominya, punya nilai suara sama di balik bilik suara.

Ya, dihitung 1 suara saja. Siapapun tidak boleh memaksa, memperkosa apalagi mengintimidasi siapapun yang berbeda pilihan politik untuk ikut memilih dengan dirinya. Itu pelanggaran hak asasi di alam demokrasi. Bisa dipidanakan.

Baca juga : Gerakan Politik Emak-emak

Negara sejatinya menjaga dan menjamin hak masing-masing individu anak bangsa tersebut. Aparatur negara harus berdiri di garis tak berpihak, apalagi di tengah kontestasi yang pesertanya terdiri dari Petahana.

Garis demarkasi yang boleh dilakukan hanya mempengaruhi. Itupun ada etika politiknya. Oleh karena itu penting bagi para kontestan memilih para influencer dan vote gather yang kredibel dan memiliki jaringan kuat ke akar rumput.

Baca juga : Politisasi Doa

Seluruh kegiatannya harus elegan dalam bingkai edukasi pemilih agar menjadi pemilih rasional, dari sekedar pemilih emosional. Banyak instrumen yang bisa dipilih untuk mengedukasi pemilih.

Di era digital ini opsinya tersedia banyak sekali. Media massa dan media sosial saat ini telah menjangkau ke setiap individu pemilih di negeri ini, di kota maupun di desa. Mereka punya akses yang sama luas ke jejaring dan pusat-pusat informasi tim pemenangan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.