Dark/Light Mode

Politik Adu Kartu Sakti

Rabu, 20 Maret 2019 08:37 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu di antara isu-isu seksi dan menarik perhatian publik dari panggung debat cawapres ialah soal program pengadaan kartu sakti.

Masing-masing cawapres dengan cara dan model kartunya masin-masing mencoba memikat hati publik. Dengan retorika masing-masing pula mereka menjual kemanfaatan kartu-kartu tersebut.

Baca juga : Success Fee

Menjual isu kartu sakti memang menarik. Publik juga sepertinya amat berminat untuk tahu dan mau. Isu soal ini termasuk isu yang sangat dekat dan lekat dengan kepentingan individu-individu anak bangsa.

Sangat menyentuh langsung dengan kepentingan dirinya memperoleh manfaat dari kartu tersebut. Seberapa realistiskah program distribusi kemanfaatan kartu-kartu ini?

Baca juga : Teroris Politik

Masing-masing cawapres mewakili pasangan capresnya sepertinya sedang berusaha untuk meyakinkan bahwa kartunya lebih baik, lebih pintar, dan lebih banyak memberi manfaat.

Menjual isu kartu sekaligus merupakan respon terhadap harapan untuk bukan hanya sebagai identitas diri tapi juga sebagai solusi kehidupan sehari-hari.

Baca juga : Mobil Wah Bupati Daerah Tertinggal

Oleh karenanya rakyat dibuat tinggi ekspektasinya dengan diberi kemanfaatan atas kartu tersebut. Di era digital seluruh entitas usaha dan juga birokrasi harus melakukan adaptasi yang cepat.

Jangan sampai dari waktu ke waktu semakin tertinggal akibat dinamisnya persoalan dan perkembangan zaman. Di era big data semua bisa diintegrasi ke dalam sistem sehingga semua persoalan dan kebutuhan bisa diselesaikan dengan hanya satu kartu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.