Dark/Light Mode

Thailand Open 2023

Apri/Fadia Dan Adnan/Nita Terhenti Di Babak 16 Besar

Kamis, 1 Juni 2023 17:05 WIB
Pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah. (Foto : PBSI)
Pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah. (Foto : PBSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani terhenti di babak 16 besar Thailand Open 2023. Pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah juga tumbang.

Apri/Fadia terhenti usai dikalahkan pasangan Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi pada perdelapan final Thailand Open 2023. 

Baca juga : Toilet Jemaah Haji Indonesia Di Arafah Dan Mina Ditambah, Lantai Dari Batako Jadi Keramik

Pada duel di Indoor Stadium Huamark, Kamis (1/6/2023), Apri/Fadia menyerah 12-21, 13-21 dalam 43 menit.

"Hari ini kami main melawan diri sendiri dan tidak bisa keluar dari tekanan itu dan pada akhirnya kami tidak bisa mengeluarkan performa dengan baik. Mainnya bingung mau bagaimana. Ini yang harus kami pelajari satu sama lain. Pola permainan lawan pun sangat siap, mereka percaya diri dan tidak takut ketika kehilangan poin," kata Apri usai laga kepada humas PBSI.

Baca juga : Bangun Sinergi TNI-Polri dan Instansi Terkait Di Jabar, BNPT: Jangan Lengah

"Kami sudah mengerti sebenarnya apa yang harus dilakukan tapi memang belum jalan kami untuk menang hari ini."

Siti Fadia Silva Ramadhanti menambahkan salah satu penyebab kekalahan karena sering terburu-buru. "Kami terlalu menggebu-gebu ingin menang tapi malah kurang tenang dan terburu-buru. Keinginan itu malah jadi tidak bisa dikontrol," tambah Fadia.

Baca juga : Djoker Dan Swiatek Nyungsep

Sementara Adnan Maulana/Nita Violina Marwah juga terhenti di babak 16 besar Thailand Open 2023. Mereka takluk dari unggulan pertama asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor 21-16 dan 21-11.

Adnan/Nita mengakui bahwa sang lawan terlalu kuat untuk dihadapi meski mendapat banyak pengalaman dari kekalahan ini. Perubahan pola Dechapol/Sapsiree juga membuat Adnan/Nita tak mampu mengerahkan kemampuan terbaik dan kerap tertekan.
 
"Di game pertama awal-awal pola yang kami mainkan sudah benar tapi tiba-tba mereka mengubah pola lalu kami terlalu banyak tertekan dan mendapat serangan. Di game kedua mereka tetap konsisten dengan pola mereka sementara kami sulit untuk dapat kembali ke pola awal," ungkap Adnan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.