Dark/Light Mode

Fajri Melorot Karena Beban Ranking 1 Dunia

Jumat, 13 Oktober 2023 05:12 WIB
Pasangan ganda Fajar Alfian/Rian Ardianto. (Foto : PBSI)
Pasangan ganda Fajar Alfian/Rian Ardianto. (Foto : PBSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Performa ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto alias Fajri masih mengundang sorotan. Sejak meraih peringkat satu dunia, Fajar/Rian justru tampak terbebani.

Kini, juara All England 2023 tak lagi jadi ganda putra nomor satu dunia. Per tanggal 10 Oktober 2023, posisi mereka digeser pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Legenda hidup bulutangkis Indonesia Christian Hadinata menilai, merosotnya penampilan pasangan itu tidak lepas dari beban yang disandang.

Kata pria yang akrab disapa Koh Kris itu, Fajar/Rian begitu cepat melesat hingga jadi nomor satu dunia. Tapi, semuanya seperti berbalik begitu sampai di puncak. Menurutnya, pemain nomor satu dunia dituntut harus menang.

Baca juga : Nirina Zubir, Geli Mesra Dengan Ringgo

Hal itu yang mungkin membuat keduanya bermain tidak lepas. “Saya sempat mikir candaan, sepertinya Fajar/Rian ini sengaja mengalah kali ya atau bagaimana, supaya rangkingnya turun. Jadi, enggak terbeban lagi,” ucap Koh Kris, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (12/10).

Meski hanya sebatas pendapat pribadi, Christian berharap, pola pikir seperti itu tak dilakukan duet tersebut. Mengingat, keduanya harus belajar dari pasangan Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo yang semula berstatus duet terlama di peringkat satu dunia.

Marcus/Kevin berada di peringkat 1 sejak 29 September 2017 hingga 19 September 2022. Artinya, hampir lima tahun mereka bertakhta sebagai raja di ganda putra. Christian berharap, Fajar/ Rian tidak merosot terlalu jauh.

“Secara teknis kan artinya mereka mampu karena lawannya juga sama, yang itu-itu juga dari dulu. Sebelum mereka jadi rangking satu,” ujarnya.

Baca juga : Nasib Gibran Ditentukan MK Minggu Ini

Terpisah, Marcus mengaku, Fajar sempat mengobrol dengannya. Terutama soal tekanan jadi ganda putra nomor satu dunia.

Menurutnya, tiap pemain memiliki sikap berbeda dalam menghadapi tekanan. Terlebih, saat berada di peringkat satu dunia.

Kendati demikian, bagi Marcus, pencapaian yang sudah diraih Fajar/ Rian saat ini juga tidak bisa disebut jelek. Mainnya pun masih bagus.

Tapi, memang lawan yang sudah banyak mempelajari permainan Fajar/ Rian. Apalagi, pemain ranking satu biasanya dipantau semua orang.

Baca juga : Top, Alwi Pemain Pertama Indonesia Yang Juara Dunia Junior

“Mau juara terus, ya susah lah ngomongnya. Seperti An Se Young, Viktor Axelsen mungkin dia kualitasnya di atas banget dari postur, skill, segala macam,” kata Marcus.

Sebenarnya semakin tinggi ranking, tekanan datang pasti semakin besar. Tiap pemain seharusnya sudah terbiasa. “Cuma setiap pribadi kan masing-masing caranya,” kata peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

Setelah jadi nomor satu dunia, penampilan Fajar/Rian memang menjadi sorotan tajam setelah prestasinya terus menurun.

Puncaknya saat di Asian Games 2023, mereka gagal mewujudkan target medali emas. Bahkan, keduanya gagal membawa membawa pulang satu medali pun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.