Dark/Light Mode

Jadi Ketum KOI, Okto Terpilih Aklamasi

Kamis, 10 Oktober 2019 07:49 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade  Indonesia  (KOI) 2015-2019,  Erick Thohir  (kanan)  memakaikan pin  ke  ketua  Umum KOI  terpilih  periode  2019-2023,  Raja  Sapta  Oktohari,  usai  kongres KOI di Jakarta,  kemarin. (Foto: Istimewa).
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2015-2019, Erick Thohir (kanan) memakaikan pin ke ketua Umum KOI terpilih periode 2019-2023, Raja Sapta Oktohari, usai kongres KOI di Jakarta, kemarin. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari (Okto), punya amanah baru.

Kemarin, Putra politisi Oesman Sapta ini terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2019-2023.

Pemilihan tersebut berlangsung pada Kongres KOI di Hotel Rtiz Carlton, Jakarta. Tidak ada pesaing dalam pemilihan tersebut. Seluruh delegasi sepakat memilih Okto menggantikan Ketua KOI sebelumnya, Erick Thohir, yang habis masa baktinya.

Dalam pemilihan itu, Okto menggandeng Warih Sadono sebagai Wakil Ketua umum KOI. Warih merupakan Ketua umum Lembaga Karatedo Indonesia (Lemkari) Kalimantan Barat serta Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Hari ini kami terpilih secara aklamasi dan dipercaya sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua umum KOI” ujar Okto, semalam.

Baca juga : Aklamasi, Bamsoet Terpilih Jadi Ketua MPR

“Tentu nya tanggung jawab ini bukan tanggung jawab mudah. Karena PR sudah menunggu, termasuk soal Sea Games 2019,” tambahnya.

Okto bukanlah wajah baru di dunia olahraga. Ia dikenal sebagai Ketum PB ISSI. Selain di dunia sepeda, dia juga pernah menjabat Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (Inapgoc).

Selain itu, Okto juga merupakan promotor Mahkota Promotion yang menaungi sejumlah petinju nasional. Salah satunya Daud Yordan.

Pada Olimpiade Rio 2016, Okto dipercaya menjadi Chef de Mission (CdM) yang mendampingi kontingen Indonesia selama ajang tersebut.

Okto menjelaskan singkat tentang wakilnya, Warih Sandono. Kehadiran Warih diharapkan bisa membentengi KOI dari masalah-masalah hukum.

Baca juga : Gaya Kepemimpinan Cool, Garansi Airlangga Terpilih Lagi

Okto bertekad, tidak ada lagi stakeholder olahraga yang tersangkut masalah hukum.

“Pak Warih menjaga supaya kami jangan bikin salah. Di dewa etik KOI, Pak Erick usul nama-nama familiar dari KPK dan BPK. Jadi, mudah-mudahan formasi solid ini didukung dengan kinerja cabang olahraga supaya menghasilkan prestasi olahraga yang gemilang,” pungkasnya.

Di kepengurusan sebelumnya, Sekjen dan Bendahara KOI, Dodi Iswandi serta Anjas Rivai, menjadi terdakwa kasus dana sosialisasi Asian Games pada 2017.

Keduanya resmi ditahan usai divonis hukuman empat tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan.

KOI memiliki 32 cabang olahraga sebagai pemilik suara. Namun, dalam pelaksanaan Kongres kemarin, PP Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) tak diperkenankan mengikuti acara. Sebab, PTMSI memiliki tiga federasi dan diduga masih bermasalah.

Baca juga : Capim KPK, Masih Panas

Ketua Pimpinan Sidang Kongres KOI, Ngatino menjelaskan, pemilihan Okto-Warih sebagai calon tunggal karena tidak ada pesaing lain.

Duet ini menjadi calon tunggal setelah Tim Penjaringan dan Penyaringan Pemilihan Ketum dan Ketua KOI hanya menerima satu formulir pengembalian.

“Karena cuma satu dan tidak ada pembanding, maka kita satukan suara. Secara resmi Bapak Raja Sapta Okto hari menjadi Ketua Umum KOI periode berikutnya,” ujar Ngatino.

Dijelaskan, sempat disebut muncul pesaing lain. Yaitu mantan Wakapolri Komjen Pol ( Purn) Oegroseno. Namun, Oegroseno tidak mengembalikan formulir hingga penutupan pendaftaran pada 6 Oktober. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.